Sambut HUT Kota Denpasar, Hadirkan Renald Kasali, Rai Mantra Ajak Pertahankan Budaya dalam Kemajuan Teknologi | Bali Tribune
Diposting : 9 February 2018 01:33
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
industri
Seminar - Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara bersama narasumber, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D saat pelaksanaan Seminar bertajuk ASN dan Kita di Era Disruption Gedung Cita Kelangen Isi Denpasar, Rabu (7/1).
BALI TRIBUNE - Serangkaian HUT Kota Denpasar ke-230,  Pemerintah Kota Denpasar menggelar seminar bertajuk ASN dan Kita di Era Disruption pada Rabu (7/2) di Gedung Cita Kelangen Isi Denpasar. Seminar sehari ini menghadirkan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D sebagai pembicara yang juga merupakan Founder Rumah Perubahan.  Acara ini dibuka Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Sekda Kota Denpasar A A Rai Iswara, DPRD Kota Denpasar, dan seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
 
Sesuai dengan tema yang diambil yaitu “Akselerasi Implementasi Padmaksara Berbasis Tri Hita Karana Mewujudkan Kebahagiaan Masyarakat Kota Denpasar”, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata budaya yang sangat kuat, yang memberikan dampak positif terhadap pembangunan. 
 
Lebih lanjut disampaikan bahwa posisi dalam dunia global seperti sekarang ini harus ditentukan, apakah ingin di posisi yang di pengaruhi, atau mempengaruhi atau justru bisa berjalan seiringan. Walikota Rai Mantra juga menegaskan agar seluruh OPD menerapkan prinsip “Kerjakan dan Kembangkan” artinya segala bentuk tugas dan fungsi harus disertai dengan inovasi serta sifatnya berkelanjutan.
 
Dalam penyampaiannya Rhenald Kasali mengatakan bahwa dalam melakukan perubahan memang dipenuhi dengan dilema. Dalam segala sektor baik dalam sektor pertanian ataupun sektor industri dilema selalu ada dan itulah yang menyebabkan kadang kebijakan yang bijaksana itu sulit diambil.
 
“Mengubah generasi rapuh menjadi generasi tangguh menjadi hal yang wajib dilakukan, dan itu ada di tangan generasi muda. Anak pintar itu bukan berdasarkan nilai raport dan IPK, tapi anak pintar adalah anak-anak yang bisa membuat keputusan. Wawasan global harus dimiliki setiap pemuda Indonesia. Anak-anak kita berhak keluar dari perangkap yang bisa membuat mereka rapuh," tegasnya.
 
Fokus pada terbentuknya inovasi yang berkelanjutan dikatakan bahwa melayani publik jangan dengan cara lama, pelayanan publik sekarang erat dengan tekonolgi, karena zaman sudah berubah, dan masyarakat harus dimudahkan. Pelayanan publik yang terpusat menjadi wujud inovasi yang memanfaatkan tekonologi dengan bijak. “Saya sempat diajak berkeliling di Gedung Sewaka Dharma dan pelayanan disana itu sangat luar biasa, harus diapresiasi,’ungkapnya.