Sampah Kiriman di Sanur Capai 10 Ton Perhari | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 11 April 2018 19:42
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
DLHK
Sampah-sampah kiriman mulai menggunung di Pantai Sanur, Selasa (10/4).

BALI TRIBUNE - Tumpukan sampah masih menjadi pemandangan yang tidak sedap dipandang di wilayah Pantai Sanur Denpasar, Selasa (10/4) kemarin. Sampah-sampah kiriman berupa plastik dan ranting pohon masih mengotori sepanjang pantai sanur bahkan juga mengotori pantai-pantai di sekitarnya. Meski sudah dilakukan upaya pembersihan dan pengangkutan, namun tetap saja sampah-sampah tersebut tidak bisa dibersihkan secara optimal. Pasalnya jumlah sampah kiriman ini tergolong banyak. Bahkan mencapai 10 ton perharinya.

Pantauan wartawan, sepanjang Pantai Biaung, Pantai Padanggalak, Pantai Matahari Terbit, Pantai Segara, Pantai Sindu bahkan Pantai Mertasari tak luput dari tumpukan sampah kiriman. Tak hanya sampah berupa gelas-gelas plastik, dan sisa pembungkus makanan, sampah kiriman tersebut juga terdiri dari kayu gelondongan dan beberapa tanaman laut yang hanyut ke pesisir. Adanya kotoran sampah itu, membuat pantai ini pun terlihat jorok. Berseraknya sampah ini, praktis membuat keindahan pantai yang menjadi destinasi pariwisata di Kota Denpasar ini tercoreng di mata wisatawan.

''Sampah-sampah yang berserakan di pantai ini, sudah ada sejak Minggu lalu. Pada pagi hari saat saya melihat pantai, sudah ada sampah-sampah dari bekas botol dan minuman kemasan plastik, dan dahan-dahan pohon. Sampah yang berserakan ini saya lihat dari ujung utara Pantai Padanggalak sampai ujung selatan,'' kata salah satu warga, Made Putra, Selasa (10/4) kemarin.  Menurutnya, jumlah sampah kali ini cukup banyak tidak seperti biasanya. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, sampah kiriman kali ini tergolong parah. “Kalau yang saya lihat sampahnya makin parah,” ujarnya.

Adanya sampah kiriman yang mengotori sepanjang pantai Sanur dan sekitarnya ini pun telah disikapi pemerintah Kota Denpasar. Petugas pasukan hijau dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar pun telah dikerahkan untuk melaksanakan pembersihan di sepanjang pantai tersebut. Namun demikian, hasilnya tetap belum optoimal mengingat banyaknya jumlah sampah yang mengotori pantai yang ramai dikunjungi wisatawan tersebut.

Sekdis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, yang dikonfirmasi, mengatakan sampah-sampah yang mengotori sepanjang pantai di Denpasar ini merupakan sampah kiriman. Sampah-sampah kiriman itu, beberapa merupakan ranting dan batang-batang pohon, serta sampah plastik bekas minuman dan gelas.

''Untuk fokus pembersihan sekarang ini, kami lakukan di Pantai Sanur di belakang Bali Beach karena dahan-dahan pohon besar paling banyak. Sedangkan samnpah-sampah lainnya di pantai lainnya, dilakukan secara bertahap,'' kata Putra Wirabawa.

Putra Wirabawa mengaku sedikit kewalahan dalam menghadapi sampah kiriman di Kota Denpasar. Hal ini lantaran sampah yang datang tidak pada jam kerja atau siang hari, sebagian besar datangnya sampah kiriman adalah pada malam hari, sehingga di pagi hari masyarakat dibuat kaget dengan adanya sampah.

Koordinator Pasukan Kebersihan DLHK Kota Denpasar, Wayan Suartana, mengungkapkan sampah-sampah kiriman yang ada di sepanjang pantai di Denpasar khususnya di Sanur mencapai  5 sampai 10 ton perhari. Karena itu, pihaknya pun mengerahkan 7 armada pengangkut sampah, yang terdiri dari 2 engkel, 5 dum truk  dan 1 bison. Sedangkan untuk petugas, pihaknya mengerahkan 60 petugas plus penyapuan pantai. ''Kami sudah melakukan pembersihan dari 3 hari lalu. Sampah-sampah yang kami temukan ini, yaitu gelontongan kayu, sampah plastik, dan karet-karet ban bekas,'' ujarnya, seraya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembersihan sampah kiriman itu.