Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Yangbatu Bergerak Cepat, Gelar Penyemprotan Disinfektan, Pantau Mobilitas Penduduk, Hingga Edukasi PHBS | Bali Tribune
Diposting : 5 April 2020 14:26
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / Disinfektan - Penyemprotan Disinfektan oleh Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Yangbatu bersama Polresta Denpasar dan Polda Bali di jalanan yang melintasi Desa Adat Yangbatu, Minggu (5/4).
balitribune.co.id | DenpasarSetelah sebelunya memiliki Satgas Covid-19 hingga ke desa/lurah, kini desa adat di Kota Denpasar turut membentuk Satgas Gotong Royong Covid-19. Tak perlu waktu lama, beberapa hari setelah diintruksikan oleh Pemprov Bali, Satgas Gotong Royong Covid-19 langsung dibentuk, salah satunya di Desa Adat Yangbatu Kota Denpasar. Kegiatan nyata pun langsung digalakkan, bersama Polresta Denpasar dan Polda Bali Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Yangbatu langsung menggelar penyemprotan disinfektan di seluruh jalan yang melintasi Desa Adat Yangbatu, Minggu (5/4).
 
Bendesa Adat Yangbatu, I Nyoman Kanduk Supatra didampingi Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Ada Yangbatu, I Made Buda Arka saat dijumpai disela kegiatan menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar serta Majelis Desa Adat, bahwa Desa Adat diharapkan membentuk Satgas Gotong Royong gune memarangi Covid-19 ini. Tak ingin berlama-lama, Desa Adat Yangbatu pun langsung membentuk dan merancang program kerja.
 
“Beberapa saat setelah diintruksikan, kita langsung bentuk, beragam organisasi adat kami libatkan, mulai dari Pemangku, Sabha Desa, Kerta Desa, Pecalang, Klian Adat, Sekehe Teruna hingga Tim Medis, tentunya diharapkan dengan pembentukan Satgas Gotong Royong ini dapat memaksimalkan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” jelasnya.
 
Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Ada Yangbatu, I Made Buda Arka menambahkan bahwa berbagai kegiatan telah dan akan dilaksanakan. Pertama adalah melaksanakan Matur Piuning serta menghaturkan Segehan Wong-wongan sebagai upaya pencegahan berbasis kearifan lokal, melaksanakan sosialisasi melalui penyebaran buklet, memberikan sabun sebagai bentuk sosialisasi penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), penyediaan westafel di Pura Khayangan Tiga, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola pencegahan secara mandiri.
 
“Kami langsung bergerak dengan melihat kondisi sosial masyarakat, sehingga upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini dapat dimaksimalkan,” ujarnya.
 
Berkaitan dengan penyemprotan disinfektan ini, pihaknya menjelaskan bahwa Desa Adat Yangbatu memiliki beberapa jalanan yang melintas. Tak jarang lantaran terletak diantara dua pusat pemerintahan, yakni Kota Denpasar dan Pemprov Bali, menjadikan jalanan di Desa Adat Yangbatu sebagai jalur alternatif, lantaran mobilitas yang terbilang tinggi diperlukan upaya pencegahan dini adanya virus di jalanan.
 
“Dengan penyemprotan disinfektan di jalanan diharapkan mampu membunuh penyebaran cvirus di jalanan, mengingat Yangbatu seiring dilih menjadi jalur alternatif,” ujarnya.
 
Sementara kedepan, Buda Arka mengatakan bahwa kendati masih berada pada zona hijau, Desa Yangbatu harus tetap waspada. Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, pihaknya akan melaksanakan pemantauan mobilitas penduduk. Sehingga mampu memberikan data pasti tentang persebaran penduduk dan kemungkinan adanya penduduk yang memiliki riwayat dari daerah zona merah.
 
“Saat ini bersama Kepala Dusun kami sedang melaksanakan pendataan mobilitas penduduk, sehingga dapat dipetakan kondisi penduduk sehingga mampu memberikan gambaran untuk mengambil langkah pencegahan dini, jadi diimbau bagi masyarakat di Desa Adat Yangbatu untuk segera melaporkan kepada Tim Satgas Gotong Royong apabila terdapat tetangga atau sanak saudara yang memiliki riwayat mengunjungi zona merah Covis-19, memili gejala Covid-19 atau sempat melaksanakan kontak dengan pasiesn baik OTG, ODP, PDP dan Pasien Positif Covid-19,” ujarnya sembari berharap wabah ini segera berlalu.