Diposting : 10 December 2018 18:58
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - ascamusibah rumah longsor yang menewaskan empat orang dan satu kritis dalam satu keluarga, membuat warga di Perumahan Taman Beji, Banjar Sasih, Batubulan, Sukawati was-was. Sebagian warga yang rumahnya dekat lokasi, memilih pindah sementara. Warga berharap pihak pengembang turut bertanggung jawab atas musibah ini.
Rumah seharusnya menjadi tempat paling nyaman dan aman bagi keselamatan keluarga. Karena itupula, musibah rumah longsor yang menewaskan empat orang dan satu orang kritis di Perumahan Taman Beji, mengundang keprihatinan bayak pihak.
Hingga Minggu (9/12), warga sekitar masih berdatangan ke lokasi. Musibah ini sangat disayangkan, terlebih rumah naas itu baru ditempati dua tahun lalu. Rumah dengan luas lahan 100 meter persegi itu, justru menyeret nyawa istri dan tiga anaknya Made Oktara Dwi Palguna yang kini kondisi kritis. Yakni Ni Made Lintang Ayu Widnerti dan tiga anaknya masing-masing, Putu Via Laka Sari (6), Made Adin Radita Paguna (3) dan Nyoman Ali Anggaran Paguna(2).
Kini, warga di perumahan setempat di rundung rasa was-was. Sebab mereka mendapat informasi jika lahan di perumahan itu sebelumnya adalah cekungan yang kemudian diratakan dengan tanah uruk oleh pengembang. Khawatir rumah mereka ikut tergerus, sebagian warga yang rumahnya dekat lokasi memilih pindah sementara. “Lahan di perumahan di sini sangat labil karena dari informasi, lahan ini dulunya miring kemudian diratakan dengan tanah uruk oleh pengembang,” ungkap salah satu warga Ewa Ramaha.
Warga berharap pihak pengembang turut bertanggung jawab terhadap musibah ini. Mengingat kodisi lahan tempat perumahan yang mereka huni seharusnya layak bagi keselamatan penghuninya.
Dari pendataan petugas, ada sekitar empat rumah di sekitar lokasi pondasinya sudah miring, dan penghuninya sudah dianjurkan pindah sementara. Sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, atas dugaan kelalaian pihak pengembang dalam musibah ini. Terlebih posisi bangunan yang longsor itu berada di kawasan sempadan sungai.
Sebelumnya, naas menimpa keluarga I Made Oktara Dwi Paguna di perumahan Taman Beji, Batubulan, Sukawati. Secara tiba-tiba rumahnya tergerus longsor ke sungai, Sabtu pagi. Satu keluarga ini ikut tergerus dan tertimbun. Hanya Made Paguna yang didapati masih hidup dalam kondisi kritis, sementara istri dan tiga anaknya tewas.
Dalam proses penyelamatan yang dilakukan petugas gabungan, hanya Made Paguna yang masih bernyawa, namun kondisinya kritis dengan luka berat di bagian kepala dan kaki. Kondisi medan yang terjal dan labil, petugas pun sangat berhati-hati melakukan pencarian korban di bawah puing bangunan. Hingga enam jam proses evakuasi, korban lain akhirnya ditemukan.
Satu satunya saksi mata yang juga menghuni rumah yang hidup adalah ibunda Made Paguna yakni, Ni Nyoman Martani (53). Saat kejadian nenek ini sedang menghaturkan sesajen di depan rumah itu. Saat hendak masuk pekarangan rumah itu dirasakan bergoyang dan dalam sekejap tergerus. Mendapati anak, menantu dan tiga cucunya terkubur hidup-hidup, nenek ini terlihat shock. Diduga. Rumah ini longsor akibat pondasi senderan rumah tergerus air sungai.