Segudang Cita–cita Pupuan dari Jalan Baru 1,6 KM | Bali Tribune
Diposting : 15 September 2017 18:43
Redaksi - Bali Tribune
Letkol Kav Asep Noer Rokhmat.
Letkol Kav Asep Noer Rokhmat.

BALI TRIBUNE - Puluhan tahuan berangan-angan, harapan masyarakat Banjar Tangkup, Desa Pupuan, Tegalalang  untuk lebih leluas beraktivitas kini mulai terjawab. Setelah pasukan loreng mulai turun tangan, melalui TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-100. Masyarakat pun menyakini, segudang cita-cita meraka bisa terwujud dari jalan baru sepanjang 1,6 km tersebut.

Antosias warga masyarakat pun menyertai proses pra TMMD yang sudah dimulai dari sepekan ini. Di tengah rutinitasnya, warga pun mewajibkan  ikut berbaur dan ambil bagian untuk bergotong royong. Terdapat segudang angan-angan yang  kami miliki sejak dulu jika jalan baru ini dibuka.  Meksi hanya sepanjang 1,6 KM, beragam potensi desa kami akan menyembul dari jalan baru ini,” terang Kepala Desa Pupuan, I Wayan Sumatra, Kamis (14/9).

Karena itupula warga Desa Pupuan, khususnya warga Banjar Tangkup, menyakini jalan itu adalah ‘Golden Line’-nya Desa Pupuan. Mengingat, jalan baru  akan memberikan banyak manfaat.  Mulai dari akses transportasi,  distribusi, intensifiksasi pertanian hingga perkenalan objek wisata baru. “Meski berada di bagian ujung utara, Desa Pupuan sujatinya memiliki beragam potensi. Hanya saja, terkendala  insprastruktur,” terang Sumatra.

Selama ini Banjar Tangkup diakuinya lebih mudah menjangkau desa tentangga, yakni Desa  Tampaksiring dibandingkan  dengan pusat Keprebekelan Pupuan. Karena untuk menjangkau Pupuan harus melintasi jalan memutar hingga 3,5 Km.  Dengan jalan baru ini, jangkauan menuju pusat Kecamatan Tagallalang, apalagi  Pupuan, akan lebih efaktif dari segi waktu, biaya dan tenaga.

Selain sisi akses transportasi, kawasan pertanian di jalur  itu dipastikana lebih produktif lagi. Selama ini, lahan pertanian dan perkebunan yang jauh dari jangkauan pengawasan petani, kerap terusik ganggauan binatang liar seperti  kera,  landak dan lainnya.  “Jika  jalan sudah dibuka, lalu lintas kendaraan dan aktivitas lainnnya akan mengusir binatang pengganggu itu,” yakin Sumatra lagi.

Objek Wisata air terjun berpadu dengan sensasi pertemuan air dingin dan hangat di tukad Campuhan, dipastikan akan menjadi alternatif baru bagi duni pelancongan. Apalagi di sungai itu  terdapat pancuran penglukatan serta goa yang selama ini dimanfaatkan oleh penekun spiritual untuk  bersemedi atau kegatan spiritual lainnya. “Jalan baru ini satu-satunya harapan kami untuk memperkenalkan potensi wisata desa kami yang selama tersembunyi,” terangnya lagi.

Dandim 1616/Gianyar, Letkol Kav Asep Noer Rokhmat, mengatakan, TMMD ke-100 oleh KODIM 1616/Gianyar dibuka 26 September mendatang. Pihaknya pun sudah melaksankan pra TMMD yang dimulai sejak 9 September lalu. ”Lokasi TMMD ke-100 ini adalah membuka akses dari Banjar Tangkup menuju Banjar Timbul yang panjangnya 1.650 meter. Medannya lumayan berat, syukur cuaca sangat mendukung dan target dari Panglima optimis bias diselesaikan tepat waktu,” jelas Asep Noer.

Dandim Asep Noer Rokhmat megakui, jika kondisi lahan di lokasi TMMD sangat subur, hanya petani di sana tidak bisa bercocok tanam. Salah satu hambatan terbesarnya disebutkan dilokasi tersebut banyak kera, sehingga warga enggan menanam komoditas pertanian. “Yang ditanam paling cabai, karena tidak dijarah kera. Komoditas lain seperti pisang atau umbi-umbian dipastikan habis diserang gerombolan kera dilokasi tersebut,” bebernya.

Antusiasnya warga sangat diaresiasinya. Bahkan wara berharap,   melalaui TMMD ini sekaligus mempromosikan potensi obyek wisata setempat. Dikuinya,  potensi wisata di desa setmapt sangat besar, namun karena terpencil dan aksesnya terbatas sehingga perkembangannya sangat lambat. “Saya  optimis, bila akses tersebut sudah dibuka, semua cita-cita segera terwujud,” tegasnya.