Sejumlah Akomodasi Sasar Lokasi Dekat Bandara | Bali Tribune
Diposting : 4 October 2016 14:19
ayu eka - Bali Tribune
hotel
Golden Tulip Jineng Resort Kuta.

WISATAWAN yang datang ke Pulau Dewata dengan tujuan bisnis maupun leisure sekarang ini telah disuguhkan sejumlah akomodasi dekat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Akomodasi tersebut menawarkan berbagai fasilitas menarik baik itu ruang meeting dengan kapasitas ratusan peserta bahkan ada pula yang menonjolkan desain arsitektur tradisional Bali.

Nuansa akomodasi yang mengambil konsep tradisional ini memberikan nilai lebih kepada para turis. Seperti akomodasi yang ditawarkan oleh Golden Tulip Jineng Resort Bali yang berada di kawasan Jalan Sunset Road, Badung. Managing Director Asia Tenggara untuk Louvre Hotels Group, Mark Van Ogtrop mengaku yakin jika konsep resort yang membawa tema tradisional ini akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan dari berbagai dunia bahkan domestik.

“Kami percaya konsep unik resort bisa membangkitkan turis yang ingin merasakan warisan Bali dikombinasikan dengan kenyamanan modern dan pelayanan terbaik dari tim profesional kami yang siap untuk menangani tantangan apapun,” katanya kepada awak media saat grand opening Golden Tulip Jineng Resort Bali di Badung, Sabtu (1/10).

Meski mengusung tema tradisional namun harga yang ditawarkan kata dia tergolong kompetitif berkisar Rp 895.000. Tamu yang menginap akan menemukan keunggulan, tradisi, dan kenyamanan. Disamping itu pesta bernuansa tropis saat grand opening merupakan perpaduan warisan budaya Bali dan filsafat timur yang tertuang dalam desain kontemporer resort dengan lokasi sangat strategis.

Sementara itu General Manager Golden Tulip Jineng Resort, Willy Suderes mengatakan resort ini juga dikombinasikan dengan konsep Sansekerta yang tercermin secara kreatif dalam desain arsitekturnya. Di area tengah resort adalah Nalini yaitu karya arsitektur yang menakjubkan dan melambangkan filosofi kemurnian spiritual dalam Bahasa Sansekerta berarti teratai.

Pangsa pasar akomodasi bernuansa sentuhan tradisional ini disebutkan Willy menargetkan sebesar 45 persen domestik, 25 persen Asia, 15 persen Australia, 10 persen Eropa dan 5 persen negara lainnya.