Semakin Banyak Penyu Mati Belum Diketahui Penyebabnya | Bali Tribune
Diposting : 7 September 2018 18:00
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
BANGKAI PENYU - Salah satu dari dua bangkai penyu yang ditemukan di Pantai Desa Perancak, Jembrana.

BALI TRIBUNE - Jumlah kasus penyu mati di perairan selatan Jembrana kembali bertambah. Sejak Rabu (5/9) lalu, sudah dua ekor penyu jenis lekang dewasa ditemukan mati dipantai wilayah Jembrana. Bangkai penyu ini merupakan yang kesekiankalinya ditemukan di pesisir pantai Jembrana.

Penyebab matinya satwa laut dilindungi tersebut hingga kini masih belum diketahui. Wilayah perairan Jembrana merupakan habitat penyu Lekang dan penyu Hijau. Sepanjang tahun, penyu-penyu setelah bermigrasi di lautan naik ke daratan untuk bertelur termasuk di sepanjang pantai Jembrana kerap ditemukan telur penyu.

Kedua bangkai penyu tersebut ditemukan oleh warga setempat sudah dalam kondisi membusuk di wilayah pantai Desa Perancak, Jembrana masing-masing di selatan villa 83 dan satu ekor lagi di villa 130. Lokasi ditemukannya bangkai penyu ini sekitar satu kilometer dari lokasi Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, Desa Perancak, Jembrana. Warga melaporkan penemuan bangkai penyu itu ke KPP Kurma Asih. Setelah dilakuakn pengecekan fisik, tidak ditemukan adanya luka pada bangkai penyu tersebut. Sebelum dikubur oleh warga, juga dilakukan pendataan dan diketahui ukuran panjang Kerapas kedua bangkai penyu itu masing-masing 54 cm dan 65 cm.

Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih Perancak, I Wayan Anom Astika Jaya dikonfirmasi, Kamis (6/9), mengakui bangkai penyu tersebut merupakan yang kesekiankalinya ditemukan di pesisir Perancak selama setahun terakhir. Pihaknya juga mengaku belum mengetahui penyebab pasti banyaknya penyu yang mati dalam kurun waktu setahun ini.“Kita juga belum mengetahui pasti, yang jelas penyu-penyu ini sudah dewasa. Banyak faktor sebenarnya yang menyebabkan mati. Bisa karena sengaja oleh manusia atau memang kondisi perairan,” tandas pria asal Perancak ini. Menurutnya, bangkai penyu jantan dan penyu betina ini ditemukan terdampar hampir bersamaan.

Dikonfirmasi terpisah, Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kabupaten Jembrana, Wayan Suamba juga mengakui sudah banyak bangkai penyu yang ditemukan dipesisir selatan Jembrana. “Sudah banyak ditemukan bangkai penyu di Jembrana. Bahkan dua bulan yang lalu sempat setiap hari ada saja bangkai penyu yang ditemukan terdampar, dan memang didominasi oleh jenis penyu lekang yang habitatnya termasuk di wilayah perairan selatan Jembrana. Hampir di sepanjang wilayah pantai Jembrana pernah ditemukan bangkai penyu, jadi tidak hanya di wilah-wilayah tertentu saja,” ungkapnya. Ia belum berani memastikan penyebab banyaknya penyu yang mati tersebut.

Ia mengaku bangkai penyu yang sering ditemukan warga sudah dalam kondisi membusuk sehingga menyulitkan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. “Kami juga belum tahu pasti, selama ini bangkai penyu yang terdampar dan ditemukan dipantai sudah dalam kondisi mebusuk dan tidak kelihatan lukanya sehingga sulit mengetahui penyebabnya. Tidak mungkin kalau dikatakan penyebabnya keracunan karena kalau keracunan pasti berbanyak, tapi ini satu persatu dengan selang waktu. Bisa saja ada kemungkinan nyangkut di jaring nelayan dan mati, bangkainya dibuang di tengah laut karena takut, apalagi penyu adalah satwa laut sudah semakin langka, keberadaanya jelas dilindungi dan dilarang ditangkap,” paparnya.