Sembako untuk 20 PMKS di Pupuan | Bali Tribune
Diposting : 19 September 2017 21:55
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
wisata
BANTUAN - Penyerahan bantuan paket sembako dan bedah kamar kepada 20 PMKS di Pupuan, Senin (18/9).

BALI TRIBUNE - Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Tabanan tak pernah henti mengadakan kegiatan tali kasih kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Senin (18/9), dilakukan penyerahan bantuan paket sembako dan bedah kamar kepada 20 PMKS di Pupuan yakni di  Desa Tangguntiti, Desa Belimbing, Desa Batungsel, dan Desa Pujungan. Diserahkan oleh Ketua K3S Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya didampingi Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan. 

Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga dan menjadi semangat/motivasi mereka dalam menjalani kehidupan. Dirinya juga berharap agar kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan karena kepedulian kepada sesama bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun menjadi tanggung jawab  bersama. “Di tahun 2018 kami akan merencanakan untuk jamban keluarga dalam program K3S, karena masih banyak warga yang tidak memiliki jamban yang layak. Semoga ini bisa diwujudkan dalam program K3S kami selanjutnya,” imbuhnya.

Kadis Sosial Gede Gunawan mengatakan di Tabanan masih banyak warga yang memiliki masalah kesejahteraan sosial, oleh karena itu diharapkan apabila menemukan warga PMKS agar segera melaporkan ke Perbekel. “Laporkan ke perbekel, nanti Dinas Sosial akan melakukan cek lapangan, apakah sesuai dengan fakta dan realita. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan dan harapan warga akan dapat terwujud,” jelasnya.

Dinas Sosial telah melakukan berbagai kegiatan sosial kepada masyarakat salah satunya pengembangan warung cerdas kube di Desa Belimbing. “Kami dari Dinas Sosial telah melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pengembangan warung cerdas kube. Ini sudah kita persiapkan di salah satu lokasi sehingga nanti kelompok Kube Pupuan bisa mengembangkan hasil olahannya ketika desa wisata sudah jadi,” imbuhnya.