Seminar Kebangsaan Balanusa Hadirkan Dosen UGM | Bali Tribune
Diposting : 30 June 2017 18:13
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
SEMINAR
SEMINAR - Balanusa menggelar seminar kebangsaan dengan tema Nasionalis dalam Karakter, Menduina dalam Karya, Kamis (29/6).

BALI TRIBUNE - Dalam rangka Bulan Bung Karno, LSM Balanusa menggelar seminar kebangsaan dengan tema Nasionalis dalam Karakter, Menduina Dalam Karya, Kamis (29/6). Seminar dan lokakarya tersebut menghadirkan Dosen Universitas Gadjah Mada asli Tabanan I Made Andi Arsana PhD.

Pemaparan yang disampaikan oleh Andi Arsana sangat menarik sebagai dosen teknik geodesi UGM Yogyakarta. Putra asli Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan  yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional UGM pada kesempatan itu membagi pengalamanya menjalankan tugas ke 44 negara, dan ke 5 benua. 

Mengawali pemaparanya ia mengaku kalau menyampaikan materi di seminar kebangsaan Balanusa  seperti menabur garam di lautan luas. “Karena di sini banyak hadir para tokoh masyarakat Tabanan. Seperti Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Bapak Putu Eka dan hadirin semuanya,” jelasnya. Meski demikian ia berkewajiban membagikan pengetahuan dan pengalamanya kepada generasi muda yang hadir khusunya kepada anggota Balanusa.

Ia menjelaskan bagimana perjalananya memulai pendidikan di Yogyakarta selepas tamat dari SMAN 3 Denpasar tahun 1996. Kala itu pertama kali ia merantau ke Yogyakarta dan tidak tahu siapa-siapa. Ia kemudian tinggal di  Pak Made hingga ia kuliah di UGM.  Tahun 1999 kesempatan pertamanya ke luar negeri karena menjadi juara. Negara yang dikunjungi adalah  Korea Utara. Di negeri tersebut ia diajak ke sebuah bangunan perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan. “Saya belajar banyak dari pengalaman tersebut,” jelasnya.  Setelah Korea Utara, ia mengunjungi Monako, Belanda, Swiss dan negara lainya. “Pengalaman yang saya sampaikan ini bukan bermaksud menyombongkan diri. Tapi saya ingin membuka wawasan bahwa dengan kerja keras, apapun bisa diraih,” tandasnya.

Ia yang lulusan S3 di Australia ini mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya. Bentangan Indonesai dari barat sampai timur sepanjang 5000 Kilometer. “Sedangkan bentangan Amerika saja hanya 4000 kilometer,” tandasnya. Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 34 provinsi dan 260 juta penduduknya. “Indonesia itu ibaratnya gula,” jelasnya lagi.

Bahkan sekarang rangking ekonomi Indonesia ke 8 dari 200 negera. Di tahun 2030 akan diperlukan 113 juta terampil dalam bidang pengetahuan, teknologi dan matematika. “Berdasarkan survey sebuah lembaga internasional di tahun 2050 Indonesia menduduki peringkat 4 kekuatan ekonomi dunia,” terangnya.  Pada saat itu  akan terjadi kemudahan melakukan bisnis, peran internet menguat, konsumen mudah berubah dan inovasi adalah kunci. “Jadi pendidikan adalah kunci,” tandasnya.

Karena ke depan pertarungan di dunia bukan lagi senjata melainkan pertempuran intelektual. Ia juga menegaskan agar anak anak dan generasi muda mulai belajar bahasa Inggris. Kerena dengan bahasa Internasional tersebut mampu berkomunikasi dan meraih peluang untuk berkiprah di dunia internasional. Terlebih sekarang pintu Masyarakat Ekonomi Asean sudah terbuka. “Jangan kaget nanti, ada dagang sate jualan di depan pura berasal dari Vietnam. Dan itu akan segera terjadi,” tandasnya. Orang Indonesia juga sudah bisa bekerja di negara negara yang tergabung dalam Asean. “Semuanya kita harus sudah siapkan dari sekarang,” jelasnya.

Ketua Balanusa I Putu Eka Nurcahyadi berharap seminar Balanusa III ini bermanfaat bagi yang hadir. Tentunya juga bagi masyarakat Tabanan. “Kami juga berharap pemerintah daerah juga bisa menghadirkan putra putra Tabanan terbaik yang berkiprah di luar. Sehingga mampu memotifasi  masyarakat Tabanan khususnya para generasi muda.

Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi menyambut baik seminar kebangsaan yang digelar Balanusa. Ia pun bangga kepada Tabanan karena memiliki tokoh tokoh yang mendunia. Seperti I Ketut Maria seniman  tari , Nyoman Nuarta seniman patung , Putu Wijaya seniman sastra , Putu Leo Sutawijaya seniman lukis dan I Made Andi Arsana yang berkiprah di bidang akademis.