Senderan Jebol, Warga Pesisir Perancak Khawatir | Bali Tribune
Diposting : 24 August 2016 15:19
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
abrasi
JEBOL - Senderan penahan abrasi yang dikhawatirkan warga Perancak karena kembali jebol dan muncul lobang.

Negara, Bali Tribune

Warga pesisir Desa Perancak, Jembrana kini merasa khawatir dan was-was karena senderan batu penghalang ombak yang membentang di bibir pantai setempat yang kembali berlubang. Bahkan saat terjadinya pasang, senderan tersebut digenangi air laut.

Warga sangat menyayangkan senderan sepanjang 220 meter dengan menggunakan batu amor yang telah rampung pengerjaannya tahun lalu itu kini justru terdapat lobang-lobang. Senderan tersebut terletak di Banjar Mekarsari yang merupakan daerah paling rawan terkena dampak gempuran air laut, selain dua banjar lain yakni Banjar Perancak dan Lemodang juga paling rentan tergerus abrasi. Saat terjadi pasang, air laut menggenangi senderan sehingga pasir-pasir menyelimuti bagian atas senderan sampai ke pemukiman warga.

Sejumlah warga perisir yang ditemui di lokasi, Selasa (23/8), mengatakan lubang senderan itu lumanyan besar dan saat pasang air masuk kedaratan melalu lubang tersebut. Menurut warga, senderan senderan sama yang ada di tempat lain tidak ada yang berlubang seperti ini. Bahkan sebelumnya pada titik senderan yang berlubang itu sudah pernah dilakukan perbaikan tetapi kembali lubang serupa muncul. Hingga kini belum dilakukan penanganan. Warga berharap agar lubang itu bisa segera diperbaiki dan ditutup sehingga senderan bisa berfungsi dengan baik.

Perbekel Perancak I Nyoman Wijana dikonfirmasi, Selasa kemarin, membenarkan kondisi senderan tersebut kini kembali berlobang. Ia mengatkan kerusan ini adalah yang keduakalinya setelah sebelumnya terjadi kerusakan dilokasi yang sama, perbaikan yang saat itu pernah dilakukan oleh pihak rekanan menurutnya kurang maksimal karena hanya bagian atasnya saja yang diperbaiki tetapi dibagian bawahnya tdak diperbaiki sehingga kini kembali jebol dan muncul lubang. Pihaknya berharap bisa segera dilakukan perbaikan karena menurutnya proyek yang dikerjakan tahun 2015 itu masih dalam masa pemeliharaan.