Seorang Nelayan Hilang saat Melaut | Bali Tribune
Diposting : 16 August 2017 20:05
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Tim SAR
PENCARIAN - Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap Abdulah yang dilaporkan hilang saat melaut Selasa pagi (15/8).

BALI TRIBUNE - Seorang nelayan dilaporkan hilang saat melaut di perairan selatan Jembrana, Selasa (15/8). Ini merupakan kejadian nelayan hilang di tengah laut untuk ketiga kalinya. Musibah laut kali ini menimpa Abdulah (60), nelayan dari Banjar Melaya Pantai, Desa Melaya.

Musibah tersebut pertama kali diketahui oleh nelayan setempat,  Usman (40) yang juga rekan korban. Saat itu ia sedang membersihkan jukungnya di pinggir pantai sekitar pukul 07.00 Wita menemukan sebuah rakit berbahan sterofoam berbungkus jaring yang mengapung di pinggir laut, setelah didekatinya di atas rakit tersebut juga ditemukan bungkus, alat-alat mancing serta tangki berisikan bensin namun pemiliknya tidak diketahui keberadaannya.

Barang-barang yang ditemukan itu lantas dibawa ke rumahnya dan diinformasikan ke sejumlah warga sekitar, sedangkan rakit dibiarkan mengapung di pantai. Beberapa jam kemudian sekitar pukul 10.00 Wita, istri korban, Afik (55) melihat rakit suaminya mengapung namun jukung yang biasanya digunakan milik suaminya untuk melaut masih tetap berada pada posisi semula, sekitar 100 meter dari bibir pantai. Rakit tersebut digunakan oleh korban untuk menuju jukungnya yang ditambatkan agak ke tengah saat hendak melaut.

Merasa khawatir terjadi sesuatu terhadap suaminya, ia lantas mencari informasi ke tetangga sekitar. Benar saja, tetangganya itu memberitahu menemukan bekal beserta perlengkapan memancing. Diduga korban yang berangkat melaut sendirian terjatuh saat menaiki rakit tersebut sebelum sampai ke jukungnya dan menyebabkan korban tenggelam terlebih gelombang laut saat itu cukup tinggi.

Salah seorang warga setempat, Samsuri dikonfirmasi Selasa kemarin mengatakan ombak tinggi masih terjadi hingga Selasa pagi. “Tinggi ombak 1 sampai 1,5 meter. Korban ini paling terakhir berangkat melaut, sendirian juga, jadi tak ada yang tahu kronologis tenggelamnya korban. Dia juga nelayan tertua di sini dan sudah sakit-sakitan," jalas nelayan yang juga rekan korban. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke instansi terkait yang kemudian dilangsungkan pencarian bersama masyarakat setempat.

 Koordinator Pos SAR Jembrana, I Made Suardika dikonfrimasi melalui ponselnya, Selasa petang mengatakan, hingga saat ini pencarian terhadap korban masih terus dilaksanakan. Selain pihaknya menerjunkan 8 orang personel dari Pos SAR Jembrana, pencarian dengan menyisir perairan di sebelah barat hingga timur lokasi jukung korban juga dilakukan oleh sejumlah personel Sat Polair Polres Jembrana serta dibantu belasan warga dan nelayan setempat.

Menurutnya, pencarian di hari pertama belum berhasil menemukan keberadaan korban. “Kami masih melangsungkan pencarian korban, saat ini memang masih belum ditemukan," tegasnya.