Sepekan di Posko Pengungsian Susut Bangli = Warga Pempatan ‘Kangen’ Hadirnya Bupati Sumatri | Bali Tribune
Diposting : 4 October 2017 20:22
habit - Bali Tribune
jejahitan
MEJAITAN- Di pos pengungsian Br.Kayuambua Desa Susut Bangli, Selasa (3/10 kemarin, ibu-ibu asal Br. Alasngandang Desa Pempatan Rendang Karangasem sibuk mejaitan (membuat sarana upakara,red) jelang piodalan di desa mereka pada rahina Purnama Kapat, Kamis (5/10) besok.

BALI TRIBUNE - Para pengungsi yang tinggal  di posko pengusian khususnya yang  berada di luar wilayah Karangsem berharap kehadiran Bupati karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Kehadiran itu oleh warga dimaksudkan agar Bupati bisa mengetahui secara langsung kondisi mereka di daerah pengungsian.

Demikian harapan yang dilontarkan salah seorang pengungsi asal Br. Alasngandang Desa Pempatan Rendang di Posko Pengungsian Kayuambua, Susut Bangli, Selasa (3/10) kemarin.
 “ Sudah hampir  sepuluh hari dipengungsian tidak satupun pejabat  datang kesini menengok warganya yang sedang dirundung  masalah  yang pelik ini, “ ujarnya.

Kata  Terus , sejauh ini pejabat yang datang ke posko itu hanyalah perangkat Desa Pempatan dan salah seorang wakil rakyat asal Karangasem.

 “ Kami maklum  bupati kami sedang sibuk – sibuknya , namun luangkanlah waktu  menengok kami di tenda pengungsian ini,” keluhnya.

Sambil tersenyum Terus mengaku malah  pejabat dari Bangli yang rutin turun ke posko pengungsian dimaksud. “Bahkan Bapak Bupati I Made  Gianyar sempat meluangkan waktu mengunjungi kami disini,” ucapnya.

Lanjut dikatakan Terus, tentunya dengan kehadiran Bupati Sumatri menengok mereka setidaknya, mampu memberikan support dan dukungan moril  bagi warga Karangasem di pengungsian.

“ Kami disini semua berharap banyak  kehadiran Ibu Bupati ,“ harapnya

Sementara  pantauan Bali Tribune di Posko Pengusian Banjar Kayuambua siang kemarin. Jumlah pengungsi mulai berkurang seiring pulangnya sebagian warga ke rumah mereka di Desa Pempatan, Rendang.

“ Sebagian pengungsi sudah ada yang pulang , yang  masih tinggal disini  para lansia , anak- anak dan ibu- ibu  yang menunggu anaknya sekolah ,“ sebut Terus.

Mengisi waktu luangnya, mereka yang masih bertahan di posko pengungsian itu memilih untuk membuat kelengkapan sarana upacara. Maklum, pada rahina Purnama Kapat, Kamis (5/10) nanti akan dilangsungkan Piodalan di Pura Puseh Baleagung Desa Pempatan.

“Untuk janur kami membeli di pasar Kayuambua dan jejahitan untuk  banten kami bawa langsung dari sini sehingga  di kampung hanya tinggal sembahyang saja,“ ungkap seorang ibu, Nengah Nasih.

Ia berharap, dengan dilaksanakannya piodalan dimaksud Ida Bhatara yang berstana di pura Puseh  lan Bale Agung menganugerahi keselamatan serta kerahayuan bagi mereka.