Seruan Damai dari Bali | Bali Tribune
Diposting : 7 October 2019 15:09
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/SERUAN – Tokoh lintas agama menyerukan perdamaian dalam kegiatan yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon. Yosep Yulius Diaz dan Nicholas (kanan)
Balitribune.co.id |Denpasar - Ribuan umat lintas agama berkumpul menyampaikan pesan-pesan cinta kasih dan kedamaian kepada umat manusia di muka bumi dalam kegiatan Gema Perdamaian di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (5/10) malam. Acara tahunan yang digelar untuk ke-17 kali yang bertepatan dengan HUT TNI ke-74 inibdihadiri para tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, TNI, Polri, anggota DPD RI hingga perwakilan negara sahabat. Istri Gubernur Bali Ni Putu Putri Suastini Koster, anggota DPD RI Made Mangku Pastika dan Arya Wedakarna, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamian (PMPP) TNI Kolonel Aldrin P Mongan.
Kolonel Aldrin mengaku mendapat surprise karena kegiatan ini sudah digelar ke-17 kalinya. Ia melihat acara gema perdamaian ini, sangat sesuai dengan apa yang sudah digariskan dan diharapkan pemerintah kita dan seluruh Indonesia. Sebagaimana juga para pejabat dan pimpinan, bahkan Panglima TNI, terus mengupayakan prosedur sesuai tugas TNI, untuk terus menjaga keharmonisan dan perdamaian di Tanah Air. 
 
"Acara Gema Perdamaian di Bali ini, merupakan momen yang harus terus dijaga karena menjaga harmonisasi, menjaga semakin utuhnya Indonesia," ungkapnya.
 
Menurutnya, dengan damai, sama-sama menyadari mahalnya perdamaian yang sangat penting untuk kelangsungan bangsa sehingga tentunya bisa menjaga keharmonisan. Diharapkan, Indonesia akan tumbuh terus jalan maju dan berkembang selamanya. 
 
"Gema Perdamaian ini wujud, ide kegiatan yang luar biasa, yang terus dilaksanakan dikembangkan sudah ke-17, setahun sekali," ujarnya.
 
Sementara advokat senior, Nicolas Johan Kilikili yang hadir menilai kegiatan Gema Perdamaian yang digelar di Bali merupakan contoh yang patut ditiru daerah lainnya bagaimana masyarakat menjaga kebhinekaan di Indonesia. "Saya mengucapkan terimakasih kepada panita yang mengundang saya di Gema Perdamian ini. Saya kira ini harus ditiru, bukan saja bagi masyarakat Bali namun juga masyarakat daerah lainnya," imbuhnya.
 
Menurutnya, Indonesia sebagai bangsa yang besar, dibangun atas berbagai suku bangsa itu, harus membangun perdamaian. "Agar supaya bangsa berdamai, mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, maka kita harus membangun toleransi, harus ada pengertian antara satu agama dengan agama yang lain," katanya.
 
Ketua Flobamora Bali, Yosep Yulius "Yusdi" Diaz menyambut positif acara Gema Perdamaian. "Kita patut mengapresiasi para pengayah Gema Perdamaian yang dengan konsisten selama 17 tahun tanpa jemu dan lelah menyelenggarakan acara doa bersama yang penuh makna," katanya.