Setnov Nakhodai “Beringin” | Bali Tribune
Diposting : 18 May 2016 10:59
San Edison - Bali Tribune
voting
Suasana penghitungan suara putaran I pemilihan ketua umum Partai Golkar.

Nusa Dua, Bali Tribune

Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto akhirnya terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5) pagi. Setelah terpilih, Setya Novanto langsung ditetapkan sebagai ketua umum Partai Golkar Periode 2014-2019.

Setya Novanto sesungguhnya masih harus bertarung di pemilihan ketua umum putaran II melawan rivalnya Ade Komaruddin. Sebab, keduanya sama-sama mendapatkan suara lebih dari 30 persen pada pemungutan suara putaran pertama. Sayangnya, sebelum pemungutan suara putaran II digelar, Ade Komaruddin memilih ‘lempar handuk’.

Dengan mundurnya Ade Komaruddin, Pimpinan Sidang Munaslub Partai Golkar menetapkan Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar. “Menetapkan Setya Novanto sebagai ketua umum DPP Golkar 2014-2019,” kata Sekretaris Pimpinan Sidang Munaslub Partai Golkar, Siti Aisyah, saat membacakan putusan sidang.

Mundurnya Ade Komaruddin, disebutkan telah dikomunikasikan dengan kandidat lain, termasuk dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie. Mereka kemudian sepakat mengalihkan dukungan kepada Setya Novanto.

Keputusan Ade Komaruddin itu langsung mendapat apresiasi peserta Munaslub, yang ditandai dengan tepuk tangan yang panjang. Bahkan, tak ada protes atau interupsi atas keputusan yang diambil Ade Komaruddin itu.

Sebelumnya dalam pemungutan suara putaran I, Setya Novanto unggul telak dibandingkan dengan tujuh calon ketua umum lainnya. Dari total 554 suara yang diperebutkan, Setya Novanto meraih 277 suara, disusul Ade Komarudin dengan 173 suara. Sementara calon lainnya, masing-masing Airlangga Hartarto dengan 14 suara, Mahyudin (2), Priyo Budi Santoso (1), Aziz Syamsuddin: (48), Indra Bambang Utoyo (1) dan Syahrul Yasin Limpo meraih 27 suara.

Dengan raihan suara ini, Setya Novanto dan Ade Komarudin sesungguhnya akan bertarung lagi dalam voting putaran kedua, karena meraih lebih dari 30 persen (166 suara) dalam penghitungan suara putaran pertama. Hal ini sesuai ketentuan Tata Tertib (Tatib) Sidang Munaslub Partai Golkar. Sayangnya sebelum pertarungan dimulai, Ade Komaruddin malah mundur.

“Saya bangga dan hormat pada Pak Ade, karena memberikan hal yang baru pada Partai Golkar. Saya juga berterima kasih pada seluruh rakyat Indonesia, dan jabatan ini akan saya pertahankan,” kata Setya Novanto, usai resmi ditetapkan sebagai ketua umum.

Selain itu mantan ketua DPR RI ini berjanji, akan merangkul seluruh calon ketua umum untuk bekerja sama membangun kejayaan Partai Golkar. “Ini adalah demokrasi yang baru. Kita akan lakukan rekonsiliasi untuk seluruh kader Golkar, untuk pimpinan partai dan untuk Indonesia. Calon ketua umum yang lain juga akan saya rangkul untuk bekerja bersama-sama,” tandas pria kelahiran Bandung 12 November 1954 ini.

Sementara Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, mengaku sangat gembira karena semua berjalan dengan damai dan lancar. “Ini suatu kerja Golkar yang luar biasa, yang dipersiapkan dengan singkat,” pungkas Aburizal.