Simulasi UNBK di SMAN 1 Bangli | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 15 November 2017 17:41
Agung Samudra - Bali Tribune
UNBK
SIMULASI - Siswa kelas XII SMAN I Bangli mengikuti simulasi UNBK, Selasa (14/11).

BALI TRIBUNE - Guna  mempersiapkan  para siswa kelas XII menyongsong Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan bulan April 2018, SMAN I Bangli melaksanakan simulasi UNBK yang dimulai dari tanggal 13 sampai 15 November 2017. Namun sayang  karena tidak dikung sarana piranti computer yang memadai, maka untuk simulasi UNBK, pihak sekolah meminjam Laptop milik orang tua siswa.

Waka Kurikulum SMAN I Bangli I Wayan Lianta mengatakan yang mengikuti simulasi UNBK sebanyak 345 siswa. Materi simulasi UNBK datang dari pusat, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan soal mata pelajaran sesuai pilihan atau jurusan. Dari total 345 siswa yang mengikuti simulasi UNBK, untuk jurusan MIPA diikuti sebanyak 208 siswa, jurusan IPS 84 siswa dan jurusan Bahasa dan Budaya sebanyak 53 siswa. ”Seluruh siswa mengikuti simulasi UNBK  jilid 1,” ujar Wayan Lianata.

Jadwal Simulasi 1UNBK, Senin (13/11) mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, Selasa (14/11) mata pelajaran Bahasa Ingris dan Fisika untuk jurusan (Mipa), Geografi  untuk jurusan (IPS) , Antropologi jurusan (Bahasa). Rabu  (15/11) mata pelajaran Kimia dan Biologi  untuk jurusan (MIPA),  Ekonomi dan Sosiologi untuk jurusan (IPS) Sastra Indonesia dan Bahasa Asing untuk jurusan (Bahasa).

Simulasi UNBK dilakukan sebanyak dua kali, sehingga pada gilirannya nanti saat UNBK yang sesuai jadwal akan dilaksanakan pada tanggal  9 - 12 April 2018 nanti para siswa sudah benar-benar siap menyangkuti tekns  dan mental siswa menikuti UNBK. “Simulasi memang sangat perlu dijalankan, agar nantinya para siswa tidak grogi dan siswa tahu bagiamana teknis dan mekanisme dalam menjawab soal UN nanti,” sebutnya.

Di balik pelaksanaan simulasi UNBK, ternyata tidak didukung piranti computer yang memadai. Kata Lianata, saat ini pihak sekolah baru memilki 58 unit computer. “Selayaknya tiap ruangan ada 115 unit computer, tapi di sekolah baru memilki 58 unit computer,” ujar Lianata. Terkait kekurangan sarana computer, pihak sekolah meminjam piranti laptop milik orangtua siswa.

Terkait kekurangan piranti komputer yang ada, setiap tahunnya pihak sekolah mengagarkan untuk pengadaan computer, walaupun jumlahnya  tidak begitu banyak. “Setiap tahun diupayakan untuk pengadaan komputer, sehingga nantinya jumlahnya bisa terus bertambah,” kata Lianata.