SMK Negeri 1 Nusa Penida Kumuh, Akses Jalan Diklaim Milik Warga | Bali Tribune
Diposting : 7 April 2016 15:53
Ketut Sugiana - Bali Tribune
TINJAU -Wagub Sudikerta didampingi Bupati Suwirta meninjau SMKN 1 Nusa Penida, Rabu (6/4).

Semarapura, Bali Tribune

Satu-satunya SMK Negeri 1 Nusa Penida sampai saat ini sangat menyedihkan sebagai tempat generasi muda menuntut ilmu. Pasalnya, kondisi sekolah sangat kumuh, terkesan seperti bangunan kurang terawat, termasuk akses jalan ke sekolah tersebut masih bermasalah karena diklaim milik warga sehingga potensial jadi masalah ke depan.

Kondisi ini mendapat kesan negatif dari masyarakat sekitarnya, mengingat bangunan sekolah seperti SMKN 1 Nusa Penida ini hendaknya dipelihara dengan baik, utamanya para dewan guru dan para siswa sendiri. “Kesannya guru kurang memperhatikan kebersihan dan penataan sekolah ini, di samping itu sering dilihat para siswa main lompat jika masuk kesekolah sehingga kesannya seperti liar,” ujar seorang warga setempat yang namanya tidak ingin dikorankan.

Menyikapi kondisi tersebut, Wagub Ketut Sudikerta didampingi Bupati Nyoman Suwirta meninjau kondisi sekolah tersebut, Rabu (6/4). Mendampingi juga Kepala UPT Disdikpora NP Komang Sumendra dan Camat NP Gusti Agung Gede Putra Mahajaya,SP.

Wayan Karnata, SPd., Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Nusa Penida mengakui kondisi sekolahnya yang belum tersentuh pembuatan penyengker. Dirinya menyatakan sekolahnya kini memiliki 715 siswa kelas 10 sampai 12. Sampai saat ini beberapa program unggulan sekolah seperti  Klas Bidang Akamodasi Pariwisata, Otomotif, Klas Multimedia, dan Arsitek.

Diakuinya yang menjadi kendala selama ini adalah tempat praktik siswa untuk praktik berbagai program tersebut utamanya di bidang pariwisata. Contohnya keberadaan  hotel yang sangat jauh seharusnya di Nusa Penida sudah ada hotel berbintang minimal dipusat kota Sampalan. Diharapkan bekas bangunan bungalow milik Pemkab Klungkung bisa disulap menjadi Hotel bertaraf internasional sehingga siswa bisa sekaligus praktik perhotelan ditempat tersebut. Selama ini siswa terpaksa praktek jauh menyebrang  ke Pulau Lembongan dan Sindu Beach.

Disebutkan pula, untuk menekan drop out, sekolah berhasil memperjuangkan beasiswa miskin untuk  431 orang siswa ditahun ajaran  2016/2017 ini,dengan total  anggaran sekitar Rp 1 Miliar 211 juta 200 ribu dari Pemprov Bali. ”Kita harapkan ditahun ajaran berikutnya dana untuk bea siswa di SMKN 1 Nusa Penida ini bisa ditambah besarannya mengingat kondisi geografis sekolah,” harapnya.

I Wayan Sukasta Komite SMKN 1 Nusa Penida menyatakan, bahwa sebagai  SMK Negeri satu-satunya di Nusa Penida ini belum ada penyengker sekolah yang panjangnya kurang lebih 670 meter dengan luas sekolah mencapai 1 hektar lebih. Di samping itu akses Jalan yang rusak parah untuk menuju ke sekolah ini sekitar 100 meter. Menurutnya, yang menjadi masalah krusial adalah akses jalan ini nyatanya bukan milik pemerintah, namun milik warga. Kondisi ini meminta diusahakan bantuan pembebasan lahan kepada Pemprov Bali setelah diserahkan tanggung jawabnya kepada propinsi Bali nantinya. Di samping itu untuk operasional sekolah pihaknya masih nombokin  berhutang kekurangan dana. “100 ribu persiswa setiap bulannya siswa bayar uang komite dan Sebagian besar merupakan siswa miskin,” ujarnya rada prihatin.

Mendengar info tersebut Wagub Bali Ketut Sudikerta menekankan, proses pengalokasian anggaran harus segera diusulkan ke Pemrov Bali melalui Gubernur Bali hingga Kadisdikpora terkait bantuan yang diminta oleh SMKN 1 Nusa Penida ini. “Usulan proposalnya juga harus disiapkan segera, Karena hal ini akan menjadi tanggung jawab provinsi bali,” tegasnya.