SMPN 1 Denpasar Gelar Seminar PTK | Bali Tribune
Diposting : 8 July 2016 11:43
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Seminar
SEMINAR - Penyaji Seminar, Putu Eka Juliana Jaya, S.E, M.Si, menyerahkan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kepada Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, I Wayan Sukana, pada seminar sehari yang digelar di Ruang Aula SMPN 1 Denpasar, Selasa (5/7).

Denpasar, Bali Tribune

SMPN 1 Denpasar menggelar seminar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Ruang Aula sekolah setempat, Selasa (5/7). Seminar ini merupakan penyampaian laporan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh salah satu guru di SMP N 1 Denpasar yakni Putu Eka Juliana Jaya, SE. M.Si dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan Membuat dan Menggunakan Alat Peraga Peta pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Kepala SMPN 1 Denpasar, Drs. A.A Gd.Ag Rimbya Temaja, M.Ag, mengatakan seminar ini merupakan salah satu kewajiban seorang guru dalam upaya meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang guru, disamping juga sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat. “Ini merupakan tuntutan dalam kurikulum 2013 dimana setiap guru paling sedikit harus melakukan 2 PTK. Tujuannya selain untuk meningkatkan professional guru juga sebagai salah satu syarrat dalam kenaikan pangkat,” kata Rimbya Temaja.

Rimbya Temaja mengatakan, dalam seminar ini memang hanya menghadirkan penyaji tunggal, namun demikian hal ini menjadi hal positif sehingga dapat memotifasi guru-guru yang lainnya untuk dapat ikut` melakukan penelitian serupa untuk meningkatkan professional guru yang bermuara pada peningkatan kualalitas belajar dan prestasi siswa. “Seminar ini diharapkan dapat memotifasi guru-guru yang lainnya khususnya di SMPN 1 Denpasar untuk ikut meningkatkan professional guru. Dari penelitian ini haasilnya positif, jadi kita berharap tidak saja pada bidang IPS, namun nantinya hal yang sama bisa dilakukan di semua bidang studi,” kata Rimbya.

Sekertaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, I Wayan Sukana, yang berkesempatan hadir sekaligus membuka secara resmi seminar tersebut menyampaikan, seorang guru harus memperhatikan berbagai hal dalam melaksanakan kewajibannya di kelas. Seorang guru, kata dia, pertama-tama harus memiliki rencana, dalam artian segala sesuatu baik konsep harus dipersiapkan dengan pasti. Setelah perencanaan matang baru dilakukan pelaksanaan.

Pelaksanaan ini pun harus sesuai dengan yang telah direncanakan atau berdasarkan perencanaan. Setelah berjalan, maka harus ada observasi atau tolak ukur keberhasilan, kalau perlu ada remidi atau perbaikan. “Jadi tidak boleh asal jalan, tetapi harus ada observasi. Selain itu ada empat kompetensi guru yang harus dimiliki, yakni cara mengajar, kepribadian, kepedulian sosial dan profesionalisme guru. Salah peningkatan professional guru yakni dalam bentuk penelitian PTK ini,” katanya.

Sementara itu penyaji Seminar, Putu Eka Juliana, S.E, M.Si, menjelaskan seminar ini merupakan laporan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukannya selama lima bulan dari bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016 dengan mengambil tempat di SMPN 1 Denpasar. Adapun subjek penelitian adalah 48 orang siswa kelas VIII F SMPN 1 Denpasar terdiri dari 24 siswa perempuan dan 24 siswa laki-laki. Adapun tujuan penelitian ini yakni untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VIII F dengan membuat dan menggunakan alat peraga peta.

“Seminar ini adalah laporan Penelitian Tindakan Kelas. Di mana PTK ini merupakan salah satu tolak ukur profesionalitas seorang guru. Jadi bagaimana dia (seorang guru,-red) melakukan suatu upaya intervensi dalam satu kelas yang dianggap khusus untuk meningkatkan hasil belajar dari siswa-siswa yang ada. Setelah kita melakukan penelitian selama sekian bulan lamanya, lalu timbul hasil, dan hasil tersebut kami seminarkan.

Tujuan seminar ini adalah untuk memberikan penajaman-penajaman pada hasil penelitian yang kita peroleh. Apakah pada prosesnya, pada caranya dan lain –lain. Sehingga melalui seminar ini aka nada masukan-masukan dan masukan-masukan tersebut dipakai untuk penyempurnaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,” kata eka Juliana Jaya. Perempuan yang akrab disapa “Wawa Arjaya” ini menambahkan, dalam melakukan penelitian pihaknya tidak mencari waktu khusus. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan bersamaan saat waktu mengajar.

Dengan demikian seorang guru dalam melakukan penelitian tidak mengabaikan tugas utamanya yakni mengajar. “Jadi selama mengajar sekalian melakukan penelitian tindakan kelas. Selain mengajar guru juga melakukan penelitian yang tujuannya pasti untuk peningkatan hasil prestasi siswa. Penelitian ini bukan hanya untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat ataupun angka kredit, yang terpenting adalah penelitian dilakukan untuk kemajuan siswa dan peningkatan hasil prestasi siswa,” ujarnya.

Terkait hasil penelitian, Eka Juliana Jaya menjelaskan hasil dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil berdasarkan hasil analisis data terhadap peningkatan aktivitas belajar dari total 48 siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Denpasar, yang pada kondisi awal 14 siswa atau 29,17 persen meningkat menjadi 25 siswa atau 52, 08 persen pada siklus pertama dan akhirnya pada siklus kedua menjadi 48 siswa atau 100 persen.

Juga peningkatan hasil belajar dari total 48 siswa yang kondisi awal nilai rata-rata 68,54 dengan ketuntasan belajar klasikal sebanyak 19 siswa atau 39,58 persen meningkat pada siklus pertama menjadi 39 siswa atau 81,25 persen dengan nilai rata-rata sebesar 78,75 dan akhirnya pada siklus kedua meningkat lagi menjadi 87,50 pada nilai rata-rata dengan ketuntasan sebesar 100 persen. “Hasilnya bahwa setelah melakukan tindakan kelas dalam arti merangsang siswa untuk membuat dan menggunakan alat peraga peta, dari kondisi awal memang ada peningkatan aktifitas belajar,” pungkasnya.