Status Telah Diturunkan, Gunung Agung Kembali Meletus | Bali Tribune
Diposting : 14 February 2018 20:51
Redaksi - Bali Tribune
Gunung
Gunung Agung tampak mengeluarkan asap tebal.

BALI TRIBUNE - Selang tiga hari setelah status diturunkan dari level awas ke siaga, Gunung Agung kembali meletus dengan menghembuskan asap dan kolom abu vulkanik setinggi 1500 meter di atas permukaan kawah pada Selasa (13/2). Kejadian letusan ini memang cukup mengejutkan lantaran sejumlah warga yang berada di luar zona merah – empat kilomter dari kawah Gunung Agung – tengah bersiap dan ada yang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman mereka dari lokasi pengungsian.

Kejadian itu langsung membuat warga yang tengah dalam perjalanan pulang dari lokasi pengungsian galau. Dari pantauan koran ini, letusan terjadi sekitar pukul 11.45 Wita. Letusan dengan hembusan kolom abu vulkanik berwarna abu pekat ini menarik perhatian warga yang bisa melihat visual Gunung Agung. “Kok bisa status siaga meletus. Ini sama dengan kejadian November 2017. Tanggal 29 Oktober turun ke siaga, 21 November terjadi erupsi,” ucap salah satu warga, I Ketut Wijaya Mataram.

Sementara itu hujan abu juga melanda sejumlah desa di Karangasem selang satu jam setelah letusan terjadi. Di antaranya dirasakan warga di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu. Hanya saja intensitas hujan abunya tipis. Di pihak lain, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya menyebutkan, semburan abu vulkanik tidak memberi dampak serius. Aktivitas masyarakat di wilayah terdampak masih normal.

Pihaknya menghimbau masyarakat tidak panik, namun tetap menjaga kewaspadaan. Meski terjadi erupsi, zona berbahaya tetap untuk radius empat kilometer sebagaimana rekomendasi PVMBG. Mengingat saat ini masih musim hujan, perhatian khusus ditujukan kepada masyarakat yang bermukim di dekat aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. Masyarakat diminta waspada aliran lahar yang dapat terjadi pada saat hujan jika erupsi masih terpapar di area puncak.