Stok Menipis Pasca Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Belum Turun | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 8 June 2019 19:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ BELUM TURUN - Setelah Hari Raya Idul Fitri, sejumlah kebutuhan pokok masih belum mengalami penurunan harga.
balitribune.co.id | Negara - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Jembrana kini masih belum turun. Kenaikan harga terjadi sejak menjelang hari raya Idul Fitri. Kondisi lonjakan harga ini juga diperparah dengan sempat berkurangnya stok barang pasca hari raya Idul Fitri akibat produksi yang berkurang. kenaikan harga pada beberapa komoditas kebutuhan pokok ini rata-rata berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
 
Berdasarkan data harga komoditi kebutuhan pokok hasil monitoring Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Jembrana yang dilakukan pada awal pekan ini, diketahui sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga. Komoditas kebutuhan dapur yang mengalami lonjakan harga yakni cabe merah besar mengalami kenaikan harga Rp 10 ribu dari Rp 40 ribu  menjadi Rp 50 ribu perkilogram, cabe rawit merah mengalami kenaikan harga Rp 5 ribu dari Rp 30 ribu menjadi 35 ribu perkilogram, bawang merah mengalami kenaikan harga dari Rp 22 ribu menjadi 25 ribu perkilogram, bawang putih mengalami kenaikan harga dari 30 menjadi 35 ribu perkilogram.
 
Sejumlah pedagang sembako di Pasar Umum Negara mengakui harga sejumlah kebutuhan pokok memang mengalami kenaikan sejak beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri. Kendati permintaan barang saat menjelang hari raya mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan hari-hari biasanya, namun pedagang mengaku dengan harga barang yang masih belum menentu sejak awal Puasa Mei lalu, kini stok barang kebutuhan pokok memang terbatas lantaran para pedagang belum berani memasok komoditas kebutuhan pokok terlalu banyak. Terlebih mereka khawatir dengan modal yang minim justru akan merugi lantaran harga barang kebutuhan pokok akan kembali turun setelah Lebaran.
 
Salah seorang pedagang mengaku untuk meminimalisir reiko kerugian, rata-rata para pedagang hanya memiliki stok sekitar 10 sampai dengan 20 kilogram. “Takutnya nanti ngak laku, busuk,” ujar salah seorang pedagang sembako di salah satu kios pasar induk terbesar di Jembrana ini. 
 
Selain peningkatan harga, sejumlah kebutuhan pasca hari raya Idul Fitri juga mulai berkurang di pasaran. Minimnya produksi serta sebagian produsen tidak produksi sementara karena merayakan hari raya memenyebabkan berkurangnya barang kebutuhan seperti tahu, tempe dan daging ayam. Namun instansi terkait memastikan harga dan pasokan kebutuhan pokok tersebut masih aman dan relative normal.
 
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Jembrana I Komang Agus Adinata mengakui dua hari setelah Idul Fitri memang belum terjadi penurunan harga komoditas kebutuhan pokok namun dipastikannnya setelah libur Lebaran, harga dan pasokan barang kebutuhan pokok kepasar akan kembali normal. “Ada beberapa yang harganya naik dan pasokannya juga berkurang setelah hari raya, karena distribusi sempat terhenti, begitupula produksi karena libur Lebaran, sedangkan permintaan sempat mengalami peningkatan sebelum hari raya. Tapi setelah libur hari raya ini, hari Selasa kami diprediksi sudah normal kembali,” jelasnya. Pihaknya pun mengaku secara rutin akan melaksanakan pematauan harga di pasar.