Stok Penjualan Masker di Denpasar Kosong | Bali Tribune
Diposting : 5 March 2020 01:19
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Pantau Masker - Pemantauan penjualan masker oleh Disperindag Kota Denpasar di salah satu Apotek di Kota Denpasar.
Balitribune.co.id | Denpasar - Kota Denpasar kehabisan stok masker, baik yang dijual di Apotek dan supermarket, maupun oleh distributor.  Kekosongan stok tersebut lantaran masyarakat melakukan aksi borong setelah Presiden Jokowi mengumumkan dua WNI positif terjangkiti virus corona baru atau covid-19 pada Senin (2/3) lalu. 
 
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kota Denpasar mengakui kekosongan stok tersebut setelah melakukan pantauan di sejumlah apotek, supermarket hingga distributor Kota Denpasar, Rabu (4/3).
 
Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar Putu Gede Sukadana, mengakui kelangkaan masker akibat meningkatnya permintaan masyarakat, sejak kasus corona yang telah menyerang dua warga negara Indonesia.  
 
"Beberapa apotek besar yang kami kunjungi, termasuk distributor, memang sudah tidak ada lagi stok masker," ungkapnya. 
 
Disinggung soal harga, dia menjelaskan,  sebelum adanya fenomena virus corona rata-rata harga masker di Denpasar berkisar dari Rp18.000 hingga Rp25.000 per kotak dengan isi 50 lembar. Namun sejak permintaan melonjak signifikan, dikatakannya ada kenaikan. "Kami tanyakan ke salah satu apotek, saat ketersediaan masih ada, dikatakan sempat menjual Rp40.000 hingga Rp150.000 per kotak," ungkapnya. 
 
 Terkait hal tersebut, Sudana mengakui pihaknya pun melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha agar tidak menaikan harga masker dalam situasi seperti saat ini. Namun dikatakannya, para pelaku usaha berdalih harga masker yang dijualnya sudah meningkat dari distributor.  
 
 Sebagai upaya untuk mengatasi kelangkaan masker di Kota Denpasar, pihaknya pun akan terus melakukan pemantauan serta langkah lebih lanjut agar masker yang dibutuhkan masyarakat bisa dicari ketersediaannya dengan harga yang mudah dijangkau.  Demikian dari segi harga, pihaknya akan berupaya melakukan pengawasan dan menghimbau agar pelaku usaha tidak memanfaatkan momen dan bisa menjual masker dengan harga sewajarnya.