Sudah Tutup Tahun, Harga ikan di Pasaran Masih Melambung | Bali Tribune
Diposting : 3 January 2018 20:24
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
Gunung Agung
Pedagang ikan dadakan saat jelang tahun baru kemarin.

BALI TRIBUNE - Saat menjelang malam pergantian tahun seperti biasa warga selalu membuat hajatan bakar ikan. Kemdati saat itu sudah dipastikan harga ikan bakal menaik tajam dua kali lipat
 
Sayangnya harga ikan di pasaran justru tidak turun kendati sudah memasuki tahu 2018. Bahkan kenaikan harga ikan masih tetap naik hingg 50 persen. Seperti yang terjadi di pasar ikan Kedonganan.

Sejumlah pedagang mengklaim ikan yang dijualnya bukanlah ikan hasil tangkapan nelayan setempat, tetapi lebih banyak pasokan dari Madura dan Banyuwangi Jawa Timur.

"Cuaca ekstrem begini, tangkapan ikan sepi pak. Tidak banyak nelayam disini (Kedonganan) yang melaut. Ini kebanyakan ikan dari Madura dan Banyuwangi, maaf memang agak mahal," terang salah seorang pedagang ikan di Kedonganan, Kuta Selatan.

Yanto Andrian, salah satu pedagan ikan di pasar Kedonganan, menjelaskan sejak sebelum Hari Natal hingga pergantian tahun harga ikan sudah naik. Bahkan hingga sekarang masih belum stabil.

"Untuk jenis ikan Janki dan kerapu yang sebelumnya 35 ribu perkilo saat tahun baru bisa 70 ribu perkilo kita jual. Tetapi sekarang hanya bisa jual 50 ribu untuk 1 kilogamnya. Kalau jenis ikan lainnya hanya naik 20 persen,"ungkapnya.

Pria yang sudah menjadi pedagan ikan selama 3 tahun ini, juga menjelaskan kenaikan itu terjadi disamping mendekati hari libur, juga karena faktor angin barat sehingga nelayan di Bali tidak melaut.

"Kalau pasokan ikan, didatangkan dari Madura Sepekan dan Jawa. Kalau pasokan ikan dari Bali itu tidak ada karena angin barat jadi nelayan tidak melaut," imbuhnya.

Untuk pengunjung yang datang ke pasar ikan Kedonganan, menurut Yanto cukup ramai, namun di banding tahun sebelumnya (2016), ia mengatakan untuk tahun (2017) ini cukup sepi. Hal itu terjadi akibat pariwisata sepi karena efek dari erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali.

"Kalau pembeli merosot karena masalah pariwisata sepi akibat Gunung Agung. Makannya tamu-tamu sepi jadi. Mendingan tahun lalu cukup ramai tapi lumayan ada juga yang beli ikan," pungkasnya.