Sungai Ayung dan Wilayah Noja Banjir Lumpur | Bali Tribune
Diposting : 2 February 2018 20:12
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
(Foto 1) Intake IPA Blusung, Peguyangan, milik PDAM Denpasar bercampur lumpur lumpur. (Foto 2) : Lokasi wilayah Noja di dekat Pura Beji yang terendam air.

BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur tanpa henti membuat meluapnya Sungai Ayung di Blusung dan Waribang dari hulu ke hilir, membawa dampak bagi PDAM Denpasar. Banjir bandang yang bercampur lumpur, pasir dan batang maupun ranting pohon itu, menjadikan saluran Intake Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung dan Waribang mengalami kekeruhan tinggi, sehingga PDAM pun melakukan stop produksi ke pelanggan, Kamis (1/2) kemarin.

Direktur Teknik PDAM Denpasar, I Putu Yasa, mengatakan banjir bandang yang terjadi pada pukul 05.00 Wita kemarin, membuat PDAM Denpasar berupaya melakukan penanggulangan dengan melakukan pembersihan air dari sampah dan yang lainnya. Dalam upaya pembersihan ini pun membuat PDAM melakukan stop produksi. 

"Di saluran Intake PDAM dari bendung Peraupan sampain terowongan IPA Blusung tertutup pasir dan sampah kayu, sehingga tidak bisa beroperasi. Begitu juga Intake cadangan kami yang biasanya sebagai cadangan jika terowongan tertutup pasir juga tertimbun pasir. Kami sudah berusaha melakukan pengurasan pasir terutama di Intake cadangan, sehingga tadi siang (kemarin-red) bisa dioperasionalkan untuk dua pompa dan mengolah air kurang lebih 200 liter per detik dari kapasitas kami di IPA sebesar 550 liter perdetik," kata Putu Yasa.

Diungkapkan Putu Yasa, tingkat kekeruhan air Sungai Ayung mencapai 5.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU) dalam artian air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung banyak partikel bahan yang tersuspensi, sehingga memberikan warna yang berlumpur dan kotor dan sangat susah diolah. "Mudah-mudahan gangguan hari ini (kemarin-red) tidak separah tahun 2017 lalu, di mana sampai dengan 11 hari masyarakat tidak mendapatkan air. Kami akan berusaha supaya satu sampai dua hari ini air mengalir ke masyarakat meski berjalan tidak normal," ujarnya.

Menurut Putu Yasa, PDAM Denpasar seyogyanya memiliki pasokan air jika Sungai Ayung terganggu, dari pasokan air Sarbagita di IPA Penet. Tapi karena IPA Penet juga bermasalah terkait dengan bendung karet yang robek di IPA Penet, 23 Januari lalu, sudah stop operasi sampai sekarang belum ada perbaikan. "Hampir semua wilayah Kota Denpasar akan mengalami gangguan, karena itu kami meminta kepada masyarakat supaya melakukan penampungan air pada malam hari bilamana ada air mengalir. PDAM juga siap mensuplai air kepada masyarakat dengan 4 mobil tanki," ucapnya.

Dengan adanya gangguan ini, PDAM akan membangun sumur bor yang saat ini telah dikerjakan pengeboran dan selesai, 13 Februari mendatang. Setelah itu, dilanjutkan dengan kontruksi (pemasangan pompa). Jika Sungai Ayung terganggu, maka sumur bor inilah yang menjadi alternatif untuk disuplai ke masyarakat.

Informasinya hujan deras yang mengguyur hingga semalam mengakibatkan beberapa titik di wilayah Denpasar tergenang. Salah satunya di wilayah Beji daerah Noja dan kabarnya juga ada orang hanyut di sungai wilayah Penatih.