Survei Kecil, Jangan Mimpi Jadi Cagub | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2016 10:47
redaksi - Bali Tribune
partai golkar
PUKUL GONG - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, memukul gong saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Golkar Provinsi Bali di Hotel Nikki Denpasar, Minggu (16/10).

Denpasar, Bali Tribune

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, mengharapkan agar pada Pilgub Bali 2018 mendatang, ‘beringin’ bisa mengusung kadernya sendiri sebagai calon gubernur (Cagub). Jauh-jauh hari, Novanto telah memberi peringatan kepada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Ketut Sudikerta, yang ingin ikut bertarung pada suksesi kepemimpinan di Pulau Dewata ini.

“Kita harap Partai Golkar punya calon gubernur. Dan saya yakin, kalau Pak Sudikerta menjalankan konsolidasi terus-menerus, bukan tidak mungkin harapan itu akan terwujud,” kata Novanto, dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Golkar Provinsi Bali di Hotel Nikki Denpasar, Minggu (16/10). Salah satu model konsolidasi yang didorong oleh Novanto adalah dengan setiap bulan menemui jajaran pengurus di tingkat kabupaten/kota. Di samping itu, rutin bertemu dengan masyarakat juga hal yang tidak boleh dilewatkan.

“Sejauh ini, Pak Sudikerta saya akui sangat dekat masyarakat bawah. Pagi sebelum menghadiri pembukaan Rakerda ini, kami sempat sarapan di satu kawasan. Dan hampir semuanya kenal baik Pak Sudikerta. Terus terang saya bangga sekali. Ini harus ditingkatkan terus ke depan,” tandas mantan Ketua DPR RI itu. Menurut Novanto, untuk mengetahui tingkat popularitas dan elektabilitas kader yang akan diusung pada Pilkada, pihaknya melakukan survei internal. Hasil survei dimaksud akan menjadi dasar layak tidaknya yang bersangkutan dicalonkan oleh Partai Golkar.

“Survei jadi kekuatan kita. Kalau surveinya 60 persen, saya langsung usung. Paling-paling toleransinya, turun 5 persen dari itu. Untuk saat ini, Pak Sudikerta hasil surveinya lebih baik. Tetapi kita liat nanti hasil survei akhirnya,” tegas Novanto. Ia mengingatkan dirinya tidak akan memaksakan kader menjadi calon, apabila hasil surveinya rendah. Hal tersebut juga akan berlaku bagi Sudikerta jelang Pilgub Bali 2018 mendatang. Apabila survei rendah, maka Novanto pastikan tidak akan mengusung sebagai calon gubernur.

“Di Ambon, saya tidak perlu sebutkan daerahnya, ada kawan baik saya. Saat saya survei, dia hanya dapat lima persen. Saya tidak bisa menolong. Jadi, kalau survei kecil, jangan bermimpi menjadi calon,” ujar Novanto, memperingatkan. Ia pun mendorong seluruh kader mulai bergerak mendukung Sudikerta agar bisa diusung sebagai calon gubernur pada Pilgub nanti. “Saya yakin, kalau semua bekerja, pasti bisa. Jadi harus terus bekerja keras. Kita juga ajak partai lain untuk terus bersama-sama. Kita lakukan evaluasi terus, dan tiap tiga bulan kita lakukan evaluasi,” pungkasnya.

Sinyal untuk Sudikerta

Perjalanan I Ketut Sudikerta untuk maju pada perhelatan Pilgub Bali mendapat angin segar untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, memberikan lampu hijau kepada Wakil Gubernur Bali ini untuk maju sebagai calon gubernur untuk melanjutkan kemabali program Bali Mandara jilid III yang menjadi primadona masyarakat Bali.

Sinyal positif itu disampaikan Novanto usai melakukan panen raya di Subak Rejasa, Banjar di Kecamatan Penebel, Minggu (16/10). Menurut Ketua Umum DPP Golkar ini, kalau memang program dari Sudikerta benar-benar untuk rakyat serta dari hasil survei Sudikerta memang bagus, DPP Partai Golkar pasti akan memberikan rekomendasi. “Kalau hasil surveynya bagus, ya harus kita dukung terus,” ungkapnya.

Sudikerta sendiri menyambut baik dukungan dari DPP Partai Golkar. Menurut Sudikerta, saat ini dirinya sedang menyiapkan calon wakil untuk mendampingi dirinya pada Pilgub 2017 mendatang. Sementara, hasil survei baru akan keluar pada Desember mendatang. “Saat ini kita sedang menunggu hasil survei yang akan keluar bulan Desember besok untuk calon wakil,” jawabnya.