Tak Punya Kelas, Lima Tahun Belajar di Emperan | Bali Tribune
Diposting : 5 August 2017 11:03
redaksi - Bali Tribune
DPRD
Komisi IV DPRD Karangasem saat sidak ke SD Negeri 3 Antiga.

BALI TRIBUNE - Dunia pendidikan Karangasem masih cukup memprihatinkan, padahal dana APBD yang dialokasikan untuk sektor ini tercatat paling tinggi dibanding OPD lain. Namun sampai saat ini anggaran besar itu tidak bisa dinikmati para siswa di sejumlah sekolah, yang kondisinya menyedihkan. Bahkan, para siswa terpaksa belajar di tengah kondisi dan fasilitas sekolah yang serba kekurangan.

 Seperti yang dialami puluhan siswa di SD Negeri 3 Antiga, karena keterbatasan ruang kelas untuk belajar, belasan siswa kelas III di sekolah ini harus belajar di bedeng triplek yang dibuat pihak sekolah dengan memanfaatkan bagian teras mess guru. Bahkan, kondisi belajar mengajar yang sangat tidak nyaman ini sudah dialami para siswa lebih dari lima tahun.

 Kondisi sangat memprihatinkan ini akhirnya sampai juga ke telinga para anggota dewan, dan Jumat (4/8) pagi, Ketua Komisi IV DPRD Karangasem I Nyoman Musna Antara bersama sejumlah anggotanya di antaranya I Wayan Sudira, Nyoman Sumadi, dan I Gede Bendesa Mulyawan, langsung turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran terkait kondisi sekolah tersebut.

Benar saja, setiba di sekolah yang tergolong cukup tua dan nyaris tidak pernah mendapatkan rehab atau perbaikan itu, para anggota dewan dibuat geleng-geleng kepala dan ada yang menghela napas panjang karena miris melihat kondisi para siswa belajar di bedeng emperan mess guru.

 Kepala SD 3 Antiga, I Made Sukadana, kepada para anggota dewan menjelaskan, jumlah siswa yang belajar di bedeng emperan sekolah sebanyak 11 orang, dan semuanya adalah siswa kelas 3. “Kondisi seperti ini sudah berlangsung selama hampir lima tahun, kami tidak punya pilihan karena tidak ada lagi ruang kelas yang bisa dipergunakan,” ungkap Made Sukadana.

Memang, di SD yang dipimpinnya itu ada enam ruang kelas, namun satu ruangan dipergunakan untuk kantor dan ruang guru. Secara otomatis sekolahnya masih kekurangan satu ruang kelas lagi untuk belajar.

 “Kita sudah berulang kali membawa proposal ke Dinas Pendidikan, dari tahun 2015 lalu kami mengajukan dan bahkan katanya tahun 2017 ini akan dibangun ruang kelas, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya,” ucap Sukadana.   

Terkait hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Nyoman Musna Antara berjanji berjuang untuk mengawal proposal pembangunan ruang belajar yang sudah diajukan sekolah ini. “Terus terang saya sangat miris melihat siswa belajar seperti ini. Bahkan tadi ada siswa mengeluh, katanya bosan dari kelas satu sampai naik ke kelas tiga, tetap saja belajar di emperan,” kata Musna Antara.