Tangkal Virus ASF Serang Babi, Peternak Klungkung Diharapkan Terapkan Bio Security | Bali Tribune
Diposting : 3 February 2020 01:43
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ BABI - Peternakan babi diharapkan pakai Bio Security.
balitribune.co.id | Semarapura - Adanya kasus kematian babi misterius di beberapa tempat Bali mendapatkan atensi Dinas Pertanian (Distan) Klungkung, dengan bekerja ekstra untuk meminimalisir menekan perkembangan kasus kematian babi tersebut, melakukan sosialisasi, termasuk melakukan penyemprotan dengan disentifektan di kandang babi milik peternak babi yang ada di Klungkung.
 
Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida, Minggu (2/2), mengatakan pihaknya telah mengawasi lalulintas babi ke Klungkung. Antisipasi perkembangan penyakit tersebut, pihak Distan Klungkung menekankan agar peternak menerapkan sistem bio security, yakni menjaga kebersihan kandang, rutin melakukan penyemprotan dengan disinfektan, menjaga lalulintas orang agar tidak sembarangan masuk kandang babi, termasuk tidak membeli bibit babi dari daerah terindikasi adanya penularan virus tersebut.
 
“Kalau bio security dilakukan, saya yakin tidak ada kasus kematian babi secara sporadik. Jagal (tukang potong babi) jangan dikasi sembarangan masuk kandang. Siapa tahu habis potong babi yang terjangkit virus, berpotensi menyebarkan virus yang dapat mengakibatkan kematian pada babi. Virus itu bisa menempel pada baju,” beber IB Juanida.
 
Disebutkan pula, memang belum ada vaksinnya, tapi perlu diketahui bahwa virus babi afrika tidak menular ke manusia. Sepanjang daging babi dimasak dengan baik, tidak masalah dikonsumsi manusia. Selain itu, peternak diimbau agar tidak menggunakan pakan limbah atau sisa makanan dari hotel karena diduga menjadi pemicu munculnya wabah ini, serta memusnahkan babi mati dengan cara dibakar atau dikubur.
 
“Terkait penyakit ASF yang menyerang babi ini, di Klungkung sampai saat ini belum ada kematian babi yang mengarah kepada indikasi penyakit tersebut. Kita sudah lakukan sosialisasi untuk pencegahan, seperti desinfeksi kandang, pengawasan terhadap lalulintas ternak, pengawasan terhadap pakan yang digunakan, dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini,” tandas IB Juanida.