Tangkapan Sepi Akibat Cuca Buruk, Harga Ikan Melonjak | Bali Tribune
Diposting : 6 December 2017 22:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Nelayan
ENGGAN MELAUT - Nelayan pesisir Jembrana enggan melaut lantaran minimnya hasil tangkapan ikan akibat buruknya cuaca sejak beberapa bulan belakangan ini.

BALI TRIBUNE - Setelah dilanda musim paceklik ikan selama satu tahun, warga di pesisir selatan kini Jembrana kembali menjerit. Hasil tangkapan para nelayan kembali merosot tajam akibat cuca buruk yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini. Kondisi tersebut memaksa sejumlah nelayan tidak lagi pergi melaut, juga memperhitungkan keselamatan. Mereka menambatkan perahunya lantaran takut merugi.

Seperti yang diungkapakan oleh sejumlah nelayan Desa Perancak, Jembrana. Saat ditemui, Selasa (5/12) siang, di pesisir pantai setempat mereka mengakui kembali mengalami paceklik sejak dua bulan belakangan ini. Menurut mereka hasil tangkapan ikan di perairan Jembrana kembali jauh merosot dari hari-hari biasannya. Kondisi menurunnya hasil tangkapan ikan disebabkan lantaran cuaca yang belakangan ini tidak menentu bahkan cendrung memburuk. Dengan kondisi gelombang di perairan yang terbilang cukup tinggi dan tidak teratur disertai anggin kencang serta arus deras menyebabkan nelayan yang memaksakan diri untuk melaut akan sulit mendapatkan ikan.

Wayan Neken, salah seorang nelayan setempat mengatakan, apabila nelayan ingin memaksakan diri pergi melalut melaut karena tuntutan kebutuhan sehari-hari, mereka mengaku harus benar-benar pintar untuk melihat kondisi dan celah cuaca agak membaik. Itupun juga hasil tangkapannya dipastikan tidak akan maksimal, bahkan tidak jarang para nelayan merugi lantaran pendapatan dari hasil mealut lebih sedikit dari biaya yang dikeluarkan saat pergi melaut. Menurutnya, dengan kondisi tersebut, banyak nelayan di Desa Perancak memilih menambatkan perahu/jukungnya lantaran takut merugi dan memilih pekerjaan lain atau memperbaiki jukungnya. “Biasanya saya kalau melaut sehari bisa dapat 25 sampai 40 kg ikan laying, tongkol dan ikan pancing lainnya. tapi belakangan ini paling banyak dapat 15 kg ikan dalam sehari,” ungkapnya.

Namun dengan kondisi ikan yang tergolong sulit tersebut kini nelayan merasa tertopang dengan harga ikan yang mulai merangkak naik. Menurutnya, jika musim ikan sebelumnya harga ikan untuk jenis ikan pancingan berkisar Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu per kilonya, saat ini sudah naik menjadi Rp 14 ribu per kilo. “Ya, syukur harga ikannya naik, meskipun tangkapan sedikit masih tertolong dengan harga ikan, jadi nelayan tidak rugi total.

Ketua Kelompok Nelayan Mina Asri Sejati Perancak Nengah Udiani membenarkan kenaikan harga ikan sejak beberapa pekanbelakangan ini. Menurutnya saat ini harga ikan ditingkat nelayan berkisar Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kilo untuk ikan jenis pancingan. Menurut Salah seorang pengepul ikan yang ada di Desa Perancak, Jembrana ini, sebelumnya saat musim panen ikan, harga ikan ditingkat nelayan bahkan sempat mencapai berkisar antara Rp 8 ribu sampai Rp 9 perekor.