Tekan Kasus Kebakaran, Damkar Badung Sasar Sekolah-sekolah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 February 2018 01:51
I Made Darna - Bali Tribune
simulasi
SIMULASI - Siswi SMPK Thomas Aquino dilatih memadamkan api dengan karung basah oleh petugas Damkar Badung, Rabu (7/2).
BALI TRIBUNE - Dinas Kebakaran dan Pencegahan Kabupaten Badung terus gencar mekakukan kegiatan pengenalan dan pencegahan kebakaran. Pasalnya, trend kasus kebakaran di gumi keris terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2017 saja kasus kebakaran tercatat mencapai 177 kasus. Jumlah ini naik dari tahun 2016 yang hanya Rp 104 kasus.
 
Kondisi inipun tak disangkal oleh Kadis Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya, Rabu (7/2). Menurutnya kegiatan pengenalan dan pencegahan kebakaran ini sangat penting mengingat kasus kebakaran di Kabupaten Badung cenderung meningkat tiap tahun.
 
“Kasus kebakaran memang cenderung meningkat. Tahun lalu (2017) saja dari catatan kami ada 177 kasus, sementara tahun 2016 itu ada 104 kasus,” ujarnya.
 
Nah, untuk menekan kasus amukan “si jago merah” ini pihaknya menggencarkan sosialisasi dan pelatihan penanganan bencana kebakaran. “Salah satu upaya yang kita lakukan adalah dengan kegiatan pengenalan dan pencegahan kebakaran,” kata Wirya.
 
Kegiatan ini, lanjut dia, tidak hanya menyasar kalangan perusahaan namun juga pelajar dan anak usia dini. Seperti dilakukan di SMPK Thomas Aquino Jalan Padang Tawang Canggu, Kuta Utara, Rabu (7/2). Pihaknya secara khusus melatih anak-anak di sekolah itu untuk melakukan penanggulanan bencana kebakaran. Demontrasi dan tehnik memadam api juga diajarkan kepada anak didik di sekolah tersebut.
 
“Anak-anak juga kami perkenalkan  akan bahaya kebakaran dan bagaimana pencegahannya bila terjadi kebakaran,” jelas mantan Camat Kuta Selatan ini.
 
Selain di SMPK Thomas Aquino, kegiatan pengenalan dan pencegahan kebakaran juga dilakukan kepada anak-anak PAUD dan TK Lychee Francais de Bali, Kerobokan, Kuta Utara, pada Selasa (6/2) kemarin. Dan sehari sebelumnya di SD 3 Pelaga, Kecamatan Petang, Senin (5/2). “Saat sosialisasi kami ajarkan mereka cara memadamkan api, apabila terjadi kebakaran,” tegasnya.
 
Demonstran atau peragaan memadamkan api dilakukan dengan menggunakan alat pemadam api ringan (Fire Extinguisher) yang biasanya disingkat dengan APAR atau dengan karung goni basah. “Bila terjadi kebakaran minimal mereka bisa membantu, misal dengan memadamkan api menggunakan karung basah. Atau sebelum ke luar rumah alat elektronik dipastikan dalam keadaan mati,” tukasnya.