Terapkan Pariwisata Berkelanjutan, Sanur Diakui Masih Miliki Kelemahan Pengelolaan Lingkungan | Bali Tribune
Diposting : 7 May 2019 23:33
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ KOMUNITAS - Saat pemerintah, pelaku industri pariwisata, akademisi, komunitas dan media keliling Sanur untuk mendalami prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
balitribune.co.id | Denpasar - Pariwisata beberapa tahun terakhir menjadi sektor andalan penyumbang devisa negara. Tahun ini pemerintah Indonesia menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan nilai devisa diproyeksikan mencapai 17,6 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan saat ini di dunia, pariwisata menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat dan merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak negara. 
 
Perkembangan positif ini mendorong banyak negara untuk mentransformasi perekonomiannya yang berorientasi pada sektor pariwisata. Semua destinasi wisata di Indonesia, khususnya Bali pun didorong untuk tersertifikasi pariwisata berkelanjutan sebagai syarat menjadi destinasi wisata kelas dunia.
 
Berbagai destinasi di dunia pun menggalakkan pariwisata berkelanjutan termasuk Sanur. Tidak hanya itu, Sanur menjadi salah satu destinasi yang sudah menerapkan sustainable tourism/pariwisata berkelanjutan. Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Gede Sidharta Putra beberapa waktu lalu di Denpasar mengatakan bahwa Sanur sudah menerapkan pariwisata berkelanjutan dengan adanya yayasan tersebut. 
 
Sebagai salah satu destinasi wisata populer di Bali, Sanur kata dia menyuguhkan panorama pantai yang apik, suasana nyaman bagi turis dan juga aneka jenis permainan air seperti sea walker hingga snorkeling. Jumlah kunjungan turis dinilai stabil, dan rata-rata mengaku puas ketika berkunjung ke Sanur. 
 
Pria yang akrab disapa Gusde juga selaku Ketua PATA (Pasific Asia Travel Association) Bali & Nusa Tenggara Chapter, mengajak para peserta training baik dari pemerintah, pelaku industri, akademisi komunitas dan media keliling Sanur untuk mendalami prinsip-prinsip sustainable tourism, diantaranya mengunjungi Pasar Sindu, Griya Menuh dan konservasi coral. "Sustainable tourism di Sanur terfigurkan oleh leadership dari Yayasan Pembangunan Sanur," kata Gusde. 
 
Meski demikian diakuinya, destinasi wisata di Bali termasuk Sanur juga masih memiliki kelemahan pada pengelolaan lingkungan. Terutama pengelolaan sampah dan limbah. "Maka itu, Bali perlu memperkuat manajemen pengelolaan sampah," ujarnya.