Tertimbun Longsor, Ratusan Hektare Sawah Krisis Air | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2018 21:25
Agung Samudra - Bali Tribune
TERTIMBUN - Saluran irigasi Subak Gde Tanggahan Peken tertimbun material longsor sehingga ratusan hectare sawah alami krisis air.
 
BALI TRIBUNE - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bangli, beberapa hari lalu mengakibatkan terjadinya bencana longsor di beberapa titik.  Seperti tanah longsor yang menimpa jaringan irigasi Subak Gde Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut.
 
Akibat bencana alam tersebut, ratusan hektare lahan persawahan tidak mendapat pasokan air. Upaya evakuasi material longsor yang menutup jaringan irigasi akan dilakukan Selasa pagi ini.
 
Kasi Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Perkim Bangli, IB Adnyana,saat dikonfirmasi kemarin, membenarkan terjadinya musibah longsor yang menimpa jaringan irigasi di Subak Gde Tanggahan Peken. ”Petugas jaga bendung sudah turun dan diketahaui longsor terjadi di dua titik,” ujarnya, seraya menambahkan satu titik jaringan irigasai tertimbun kayu besar yang tergerus longsor dan satu titik lagi jaringan irigasi tertimbun tanah berikut rumpun bambu.
 
Kata IB Adnyana akibat jaringan irigasi tertimbun material praktis air tidak bisa mengalir ke lahan persawahan. Untuk upaya evakuasi material longsor akan dilakukan hari Selasa ini dengan melibatkan seluruh petugas penjaga bendung se-Bangli yang berjumlah 20 orang dibantu krama subak dan aparat TNI-Polri.
 
Untuk mempercepat proses evakuasi, kata dia, disiapkan mesin pemotong kayu. ”Untuk mesin pemotong kayu pihak subak yang menyediakan, kami di bidang pengairan tidak memiliki mesin itu,” jelasnya.
 
Secara terpisah, Klian Subak Gede Tanggahan Peken, I Nyoman Kembar mengatakan, dampak dari tertutupnya jaringan irigasi oleh material longsor mengakibatkan terganggunya pasokan air bagi krama subak di tujuh tempek dengan luas lahan persawahan mencapai 186 hektare.
 
Memang, lanjut dia, sebagian besar  petani sudah memasuki musim panen dan ada pula sudah memasuki musim tanam. ”Upaya evakuasi material longsor akan dilakukan hari Selasa pagi dengan melibatkan seluruh krama subak,” jelasnya.