Tingkatkan Jumlah Pengguna, BI Gelar Pekan QRIS Nasional 2020 | Bali Tribune
Diposting : 12 March 2020 19:24
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / QRIS - Sosialisasi QRIS di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar.

balitribune.co.id | Denpasar - Semenjak peluncurannya, Bank Indonesia selalu aktif mensosialisasikan tujuan hingga manfaat penggunaan QRIS. Guna peluas dan tingkatkan pengguna QRIS, 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia gelar Pekan QRIS Nasional 2020 serentak pada tanggal 9 maret hingga 15 maret.

"Kegiatan ini dilaksanakan dengan target menyentuh semua sektor dan lapisan masyarakat. Sebelumnya, kami telah menyelenggarakan Talkshow dan Seminar," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho pada saat pembukaan Pekan QRIS Nasional 2020 KPw BI Provinsi Bali bertempat di mall Level 21, Rabu (11/3).

Trisno Nugroho mengungkapkan Sebagai standar QR code untuk pembayaran di Indonesia, QRIS membawa berbagai kemudahan. Melalui QRIS merchant termasuk pelaku usaha UMKM dapat mengunakan model pembayaran secara non-tunai dengan hanya 1 macam QR Code. Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara manapun, baik dari bank atau non-bank, bahkan akan dapat menerima pembayaran dari wisatawqn mancanegara.

“Salah satu keunggulan QRIS adalah antar aplikasi pemain, baik bank ataupun non-bank sudah saling terhubung dengan mudah," ungkapnya.

Melalui QRIS kemajuan segala sektor mulai dari UMKM termasuk koperasi hingha sekyor pariwisata akan dapat terdorong, yang tentunya akan mempercepat akses keunagan bagi pelaku usaha sehingga dapat membantu aktivitas perekonomian. 

Bagi pelaku usaha UMKM, penggunaan QRIS tentu dapat memberikan segudang manfaat, antatalai tersedianya alternatif metode pembayaran bagi customer sehingga memperluas pangsa pembeli khususnya generasi mudayang tentunya berpotensi meningkatkan omset pendapatan atau penjualan.Terpisahnya uang untuk pribadi dan usaha secara otomatis. 

Mengurangi kesulitan merchant dalam menyediakan uang kecil untuk kembalian. Menghilangkan potensi kerugian akibat penerimaan pembayaran menggunakan uang palsu. Hasil penjualan tercatat otomatis dan uangnya langsung tersimpan di bank serta dapat dimonitor setiap saat melalui aplikasi. 

Mengurangi potensi uang hasil penjualan diambil oleh yang tidak berhak. Penerimaan pembayaran non tunai dengan QRIS memudahkan pembelian barang stock secara non-tunai, membayar tagihan, retribusi, tanpa meninggalkan lokasi usaha, dan lain-lain. Dengan tercatatnya transaksi penjualan maka akan membangun credit profile bagi penyedia pinjaman seperti bank. Dengan demikian, terbuka luas peluang bagi merchant/pedagang untuk pinjaman modal kerja.

"Secara umum, hal ini tentu akan membawa pengembangan usaha lebih baik bagi pelaku UKM. Dengan banyaknya manfaat yang disebutkan sebelumnya, hadirnya QRIS tentunya juga merupakan jawaban kami atas tantangan yang diberikan di era digital," papar Trisno.

Manfaat penggunaan QRIS ini tentunya akan berpihak kepada konsumen. Kemajuan jaman yang serba cepat menjadikan QRIS sebagai altenatif pembayaran kekinian yang aman, cepat, nyaman dan efisien bagi konsumen maupun pengguna. Kemudian konsumen atau pengguna juga dapat melakukan monitoring pengeluaran karena semua data pembayaran tercatat secara real time dan dapat dipantau dengan mudah.

Semenjak diluncurkan, Hingga akhir Februari, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sebanyak lebih dari 65 ribu merchant, hal ini menunjukkan ada peningkatan sebesar 5% dalam periode satu bulan. Sementara itu, terdapat 28 penyelenggara yang sudah mendapatkan persetujuan dari BI dan masih banyak penyelenggata yang antti mengajukan izin penyelenggaraan. 

"Besar harapan kami, setelah mengikuti kegiatan ini dapat memahami dan mencoba menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari baik di lingkungan kerja, organisasi maupun di lingkungan rumah maupun tentunya transaksi Pemda," harap Trisno.