Tingkatkan Produktifitas Hasil Panen, Subak Sangkaragung Mulai Budidaya Padi Varietas Inpari Sidenuk | Bali Tribune
Diposting : 6 February 2018 20:16
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
referensi
UJI COBA - Petani krama Subak Sangkaragung mulai melakukan uji coba penanaman bibit padi cvarietas unggul, Inpari Sidenuk menggunakan alat tanam padi.

BALI TRIBUNE - Untuk meningkatkan produktiftas hasil panen, berbagai upaya dilakukan petani di Jembrana. Seperti yang dilakukan oleh petani di Subak Sangkaragung,  Kelurahan Sangkaragung, Jembrana yang kini mulai mengubah varietas bibit padi sebelum-sebelumnya. Kini puluhan krama subak setempat mulai melakukan uji coba budidaya padi varietas unggul Inpari Sidenuk. Penanaman juga tidak lagi dilakukan secara manual tetapi sudah memanfaatkan teknologi.

Uji coba penanaman bibit padi oleh petani subak basah di areal Subak Sangkaragung tersebut dilakukan pada lahan sawah seluas 25 are menggunakan mesin penanam padi. Penanaman perdana bibit padi varietas inpari sidenuk tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Artha didampingi Wabup Kembang bersama sejumlah pejabat pimpinan OPD terkait serta warga subak Sangkaragung,  Senin (5/2).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana I Wayan Sutama menyatakan sesuai hasil penelitian dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan varietas padi yang ditanaman selama ini. Varietas padi Inpari Sidenuk selain unggul dalam produktivitas gabah, menurutnya juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu umur padi varietas inpari sidenuk juga relatif singkat yakni 103 hari.

Bulir padi yang dihasilkan juga memiliki tekstur yang pulen. Namun lebih lanjut dijelaskannya, meskipun benih padi ini lebih tahan terhadap serangan hama maupun penyakit dan diklaim memiliki sejumlah keunggulan namun petani juga dituntut bisa melakukan pola pemeliharaan sesuai prosedur yang sudah ada.

Wakil Bupati Kembang Hartawan mengatakan uji coba bibit padi varietas inpari sidenuk yang memiliki banyak keunggulan tersebut bisa berhasil dan sesuai harapan. “Bibit padi varietas ini selain umur panennya  pendek hanya 103 hari, anti wereng dan rasanya juga enak memiliki tekstur pulen sehingga saat panennya nanti berhasil sesuai harapan bisa menghasilkan 9,1 ton gabah kering giling,” kata Kembang. Ia juga berharap hal ini bisa menjadi referensi kepada pemimpin Bali ke depan agar hasil produktifitas padi di Bali bisa meningkat.