TPID Bali Antisipasi Tekanan Inflasi Jelang Pertemuan IMF – Bank Dunia | Bali Tribune
Diposting : 6 April 2018 18:34
Release - Bali Tribune
IMF
TPID - Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra (Kedua dari kanan ) membuka Hegh Level Meeting TPID Se-Provinsi Bali Terkait Pengendalian Inflasi Dan IMF-WB Annual Meeting di Inna Bali Hotel, Kamis (5/4).

BALI TRIBUNE - Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam membuka Hegh Level Meeting TPID Se-Provinsi Bali dalam Kordinasi Pengendalian Inflasi Terkait Penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting sangat mengapresiasi dan memberi penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, kerja sama dan kordinasi dari bapak, ibu sekalian dalam mengendalikan implasi di daerah Bali di Inna Bali Hotel, Kamis (5/4).

Pengendalian inflasi harus di mulai dari kebijakan produksi, kebijakan tranfortasi, menejemen logistiknya dan interfensi di pasar.  Mengingat mata rantai kita dari hulu ke hilir, maka tentu tidak cukup kalau pengendalian imflasi itu hanya di lakukan oleh institusi tertentu, karena perlu mengaitkan dari hulu sampai dengan hilir. Untuk mengaitkan itu maka di perlukan lidersip yang kuat, maka dari itu struktur TPID perlu di rubah.

Lebih jauh Dewa Made Indra mengatakan kalau hanya biro perekonomian atau bagian perekonomian saja pasti tidak cukup. Maka dari itu pekerjaan-pekerjaan TPID kedepan perlu di pimpinnan oleh kepala daerah. Dengan menempatkat kepala daerah sebagai ketua TPID, supaya kuat posisinya. Karena hanya seorang kepala daerah yang  bisa mengintegrasikan semua institusi yang ada di wilayahnya untuk berkordinasi membangun kesejahtraan masyarakatnya.  Dan supaya bliau bisa mengendalikan seluruh instansi yang terkait dengan mata rantai dari hulu ke hilir yang melibatkan multi sektor. Di dukung dengan tranfortasi untuk mengambil frokduk-froduk kita yang berada di pegunungan atau bukit-bukit tanpa di dukung transportasi yang baik, jalan yang baik, modal transportasi yang cukup maka sampai di pasar harganya menjadi sangat mahal. Atau kalau kita kembali ke hulu atau tempat asalnya menjadi murah sehingga merugikan petani.

Tidak itu saja. Tranportasi, kemudian penguatan sestem logistik setelah barang sampek di hiler yaitu di pasar tidak melonja tinggi, kegiatan yang di lakukan kebanyakan di hilernya melakukan henterfensi untuk mengandalikan harga. Melalui pasar murah dan melalui sosialisasi di masyarakat.

Tetapi di hulunya perlu juga mendapat perhatian yang lebih besar bagaimana kita memastika komuniti-komutini yang signifikan mempengaruhi harga bisa kita jamin, produksinya cukup atau lebih dari produsi kita di bali.

Mudah-mudahan melalui strukur yang baru ini kinerja TPID menjadi semakin kuat dan pengendalian inflasi yang baru menjadi lebih baik sehingga kesejahtraan masyarakat yang merupakan ujungnya dari semua kerja kita bisa kita wujudkan dengan baik.

Kepemimpinan kepada daerah dalam rapat-rapat , TPID memberikan sekor yang sangat tinggi.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Bupati Karangasem, BMKG Wilayah III Denpasar, Sekda Kabupaten Karangasem, Sekda Kabupaten Tabanan OPD Provinsi dan Kabupaten Kota Se-Bali.