TPS 009 Banjar Kedaton Dilayani KPPS Perempuan | Bali Tribune
Diposting : 17 April 2019 23:38
Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/KPPS Perempuan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009, Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Rabu (17/4).

balitribune.co.id | DenpasarAnggota Kelompok Penyelenggaraa Pemungutan Suara (KPPS) biasanya didominasi laki-laki untuk melayani masyarakat yang akan mencoblos. Namun demikian, hal ini tidak berlaku di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009, Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur. Di TPS ini, seluruh KPPS menggunakan tenaga perempuan dari PKK Banjar kedaton. 

Hal itu dilakukan untuk memberikan kesan menarik kepada masyarakat yang akan memilih. TPS tersebut satu-satunya yang menyelenggarakan pemilihan dengan perempuan di Kota Denpasar, padahal dalam satu banjar yang jumlahnya mencapai 800 pemilih dibagi menjadi 4 TPS. Petugas KPPS terlihat kompak menggunakan baju kebaya warna ungu dengan kamben dan selendang warna kuning ditambah sanggul dengan hiasan bunga cempaka. 

Salah satu yang paling beda diantara ke 7 anggota penyelenggara yakni ketua KPPS. Ketua KPPS lebih menonjol dalan pemakaian atribut yakni menggunakan lelunakan sebagai pengikat rambut. "Kami satu-satunya TPS yang menggunakan petugas perempuan. Yang lainnya campuran, ini inisiatif kami saja biar sedikit unik dan menarik masyarakat datang ke TPS untuk mencoblos. Dari 4 TPS hanya kami yang menggunakan perempuan," ujar salah satu anggota KPPS, Ketut Rumiasih. 

Dikatakan Rumiasih, semua perempuan tersebut merupakan anggota PKK Banjar Kedaton yang diberdayakan untuk menjadi KPPS. Pelibatan tersebut untuk memberikan aktivitas tambahan kepada ibu-ibu PKK yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan di Denpasar. "Ya kami ingin ada kegiatan juga. PKK kami kan terus aktif, jadi kami berinisiatif memberikan hal yang beda," imbuhnya. 

Kegiatan tersebut kata dia juga sekaligus sebagai moment peringatan hari Kartini yang akan diperingati tanggal 21 April 2019 mendatang. Dengan pelibatan perempuan dalam penyelenggaraan pemungutan suara, perempuan di Denpasar khususnya di Banjar Kedaton disetarakan dengan laki-laki yang selama ini menjadi prioritas sebagai penyelenggara pemilihan umum. 

Sementara salah satu warga yang memilih di Banjar Kedaton, Veronika, mengatakan, adanya perempuan sebagai KPPS suasana lebih dingin. Sebab, selama ini ia menemukan kebanyakan laki-laki yang menjadi KPPS terkesan lebih tegang ketimbang perempuan. Apalagi kata dia, ibu-ibu yang melayani pendaftaran pemilih juga lebih ramah dan murah senyum. "Bagus ya, soalnya kalau ibu-ibu kan lebih lembut kalau melayani. Jadi kami merasa nyaman, pakaiannya juga seragam. Ya lebih nyaman aja memilih di sini," ujarnya.