TPS "Underground" di Pulau Kawe Telah Rampung, Sementara Pemanfaatannya Masih Tahap Uji Coba | Bali Tribune
Diposting : 6 February 2018 19:52
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
tanah
Underground - TPS bawah tanah milik pemkot di jalan P.Kawe.

BALI TRIBUNE - Tempat pembuangan sampah (TPS) di bawah tanah (underground) di Jalan Pulau Kawe sudah rampung.  Kendati proyek tersebut sudah selesai seratus persen, tetapi ternyata belum bisa digunakan karena menunggu tahapan ujicoba. Dengan adanya TPS Underground ini, DLHK menjamin TPS Pulau Kawe ini tidak akan overload lagi.

Pantauan wartawan, Senin (5/2), tempat pembuangan sementara (TPS) Jalan Pulau Kawe yang menggunakan teknologi ini sudah selesai. Itu dibuktikan tidak ada lagi yang melakukan pekerjaan. Lubang pembuangan sampahnya itu pun digembok dan ditutup terpal.

Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, mengatakan untuk TPS Underground tersebut akan dilakukan tahap ujicoba dulu. Tetapi, belum diketahui kapan melaksanakan ujicoba. " Ya yang pastinya dekat-dekat ini kita lakukan tahap Ujicoba. Setelah itu baru akan dilakukan launching. Namun, penyelesaiannya sudah 100 persen dan sebetulnya sudah bsia digunakan,” ujarnya.

Dijelaskan TPS  bawah tanah yang menelan anggaran sekitar Rp.1,6 miliar ini  menggunakan sistem teknologi, dimana ketika TPS itu penuh akan ada suara alarm yang menandai. Suara alarm berbunyi maka truk pengangkut yang di standby di TPS akan segera mengangkut. Dengan adanya TPS ini, depo yang sebelumnya hanya dapat menampung sekitar 30 meter kubik sampah, kini akan dibuat lebih besar dengan kapasitas hingga 30-60 meter kubik sampah.

Dijelaskan Putra Wirabawa, nantinya pada TPS ini pada saat mengangkut  juga akan menggunakan metode mesin. Jadi untuk mengangkut sampah petugas tidak lagi menggunakan sistem manual.

"Itu memang kecil nanti ukuran Deponya, tapi kapasitasnya lebih banyak karena ketika sampah yang dibuang ke Depo Underground mesin akan otomatis mempress sampah tersebut. Sebelumnya kan sampah berantakan begitu saja. Kali ini akan tampak bersih, dan terhindar dari overload," katanya.

Di sisi lain, meski TPS bawah tanah belum jelas kapan bisa digunakan. Pihaknya mengatakan pihak DLHK  akan melaunching delivery sampah pada Jumat (9/2) ini. Di mana, pihak DLHK akan mengambil sampah besar milik masyarakat seperti kursi, Kasur dan sebagainya. Agar tidak dibuang sembarangan yang mengotori keindahan Kota Denpasar. “ Jumat ini kami akan launching program delivery sampah. Agar tidak dibuang di sungai atau sembarangan tempat,” ujarnya.

Program ini ada hanya hari Jumat dari pukul 08.00 sampai 11.00. Nah, untuk kelanjutannya setelah sampah besar itu diambil, jika masih ada nilai ekonomis akan dibawa ke bank sampah. Kalau tidak akan langsung dibawa ke TPA.

Seperti diketahui, Keberadaan Depo sampah di Jalan Pulau Kawe Pedungan Denpasar sering dikeluhkan warga. Pasalnya, sampah yang ditampung di depo sampah ini ini kerap kali meluber hingga ke jalan dan menyebabkan kemacetan.  Selain itu, bau tak sedap yang dihasilkan dari sampah juga sangat menggangu kenyamanan warga sekitar.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar berencana akan membuat tempat pembuangan sementara (TPS) Underground di Depo Sampah Pulau Kawe. TPS Underground ini guna mengatasi persoalan overload nya sampah dan menghindari kesan jorok di lingkungan TPS.