Tradisi Mesuryak Tetap Semarak di Hari Raya Kuningan | Bali Tribune
Diposting : 13 November 2017 18:57
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Tradisi
MESURYAK - Tradisi yang digelar setiap hari raya Kuningan, kembali di gelar Sabtu (11/11) di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

BALI TRIBUNE - Tradisi Mesuryak tetap berlangsung semarak. Tradisi yang digelar setiap hari raya Kuningan ini kembali di gelar, Sabtu (11/11), di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

Mesuryak dimulai sekitar pukul 09.00 Wita sampai pukul 11.00. Diawali dengan persembahyangan dari rumah masing-masing warga dilanjutkan persembahyangan di Pura Dalem Khayangan Tiga. Usai sembahyang di Pura Khayanga Tiga, persembahyangan dilangsungkan di merajan (Pura Keluarga Besar). Tujuanya untuk memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, begitu juga kepada para leluhur yang diyakini berada di rumah sejak hari raya Galungan hingga Kuningan.

Mesuryak kemudian dilanjutkan dengan membawa segala perlengkapan upacara seperti banten dan sesajen, termasuk banten yang disibolisasikan sebagai Raja Duwata (leluhur) ke depan pintu gerbang rumah masing-masing.  Selanjutnya para pemangku atau yang dituakan  melantunkan doa-doa yang ditutup dengan Mesuryak. Masing-masing keluarga memberikan bekal berupa uang logam maupun kertas. Uang tersebut dilemparkan ke udara kemudian disambut warga. Laki perempuan anak-anak berebut saling dorong mendapatkan uang.

Dari pantauan setiap hari raya Kuningan, sekitar puluhan juta rupiah uang dipersembahkan oleh warga Banjar Bongan Gede untuk tradisi Mesuryak. Bahkan ada yang sengaja sebelum hari raya Kuningan, menukarkan uang kertas yang masih baru ke bank untuk dipesembahkan saat tradisi Mesuryak di hari raya Kuningan.

Bendesa Adat Banjar Bongan Gede I Nyoman Parwata mengatakan mesuryak merupakan tradisi turun temurun yang ada di banjarnya. "Mesuryak bertujuan mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga. Karena sebelumnya yakni pada hari Raya Galungan para leluhur  berada di rumah. Setelah sepuluh hari, tepatnya di hari raya Kuningan, kami antarkan leluhur kembali ke sorga.  Kami antar dengan suka cita bergembira dengan bersorak sambil melemparkan uang ke udara yang diperebutkan banyak orang," tandasnya.

Besarnya uang yang digunakan dalam Mesuryak bervariasi tergantung kemampuan ekonomi warga. Tradisi ini  ada secara turun-temurun itu tetap dilaksanakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan hari raya Kuningan.