Tren K-Pop Picu Inovasi Produk Perawatan Kecantikan | Bali Tribune
Diposting : 10 July 2018 00:06
Agung Samudra - Bali Tribune
KECANTIKAN - Diskusi perawatan kecantikan sebagai tren gaya hidup kekinian.
BALI TRIBUNE - Dunia K-Pop yang mulai tren sejak beberapa tahun terakhir mempengaruhi gaya hidup kaum hawa untuk mengubah penampilan menjadi semakin menarik namun tetap terlihat muda. Guna mendapatkan kesan tampil lebih muda, kini kian banyak yang mendatangi dermatologi estetika. Hal itu diakui Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) dr. Irena Sakura Rini kepada awak media di Badung, Sabtu (7/7).
 
Dengan semakin tingginya tuntutan untuk tampil lebih muda, banyak orang melakukan berbagai macam prosedur 
dan menggunakan beragam produk kecantikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Saat ini dikatakan Irena, ada tiga fenomena menarik di bidang dermatologi estetika. "Diantaranya meningkatnya permintaan akan perawatan estetik, prosedur tersebut dimulai dari usia muda, dan dengan begitu keberhasilan dan keamanan penanganan menjadi perhatian utama untuk calon pasien," katanya.
 
Diungkapkannya, diantara banyaknya prosedur estetik yang tersedia saat ini, tanam benang menjadi salah satu metode favorit bagi kaum hawa. Dipilihnya metode ini untuk mengencangkan kulit wajah dengan menanamkan benang 
super halus dan mudah menyatu dengan kulit. Informasi terkait metode tanam benang tersebut biasanya diperoleh calon pasien melalui internet.
 
Dr. Lilik Norawati dari Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) mengatakan, tren K-Pop berdampak pada peningkatan permintaan jasa tanam benang. "Kalau ada reuni dan halalbihalal banyak yang datang ke dermatologi estetika untuk mengubah penampilan dari usia muda, dewasa bahkan lansia juga ada," terangnya.
 
Sementara itu, dr. Steven J. Kusmanto, A/Marketing Director, Menarini Asia Pacific mengungkapkan karena perubahan tren tersebut Menarini Group sebagai salah satu perusahaan farmasi Italia meluncurkan inovasi 
terbarunya di bidang thread-lift (tanam benang) dinamakan Happy Lift dengan hasil yang lebih tahan lama. "Happy Lift merupakan salah satu rangkaian produk estetika yang diperkenalkan oleh Relife, anak perusahaan Menarini," ujar Steven.
 
Perusahaan produk perawatan kecantikan ini meraih omzet lebih dari 3,4 miliar Euro pada 2016 lalu dengan mempekerjakan 16.722 karyawan.
 
Ditambahkan Steven, Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata kecantikan. Selain jumlah penduduk yang cukup banyak, juga dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. "Peluangnya besar karena penduduknya besar dibandingkan dengan Malaysia. Prosedur kecantikan di Indonesia boleh dibilang relatif lebih murah," ucapnya.
 
Menurut Steven, terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan ketika mempromosikan medical tourism. "Diantaranya standar kesehatannya, sterilitas dan standar klinik, kebersihan, prosedur harus jelas. Banyak turis juga datang ke Indonesia. Jadi potensinya sangat besar, sekalian berlibur sekalian mempercantik diri. Namun hal ini harus didukung infrastruktur medis yang sangat professional standard," imbuhnya.