Tuan Rumah Porprov 2019 Diminta Banyak Libatkan Relawan | Bali Tribune
Diposting : 27 September 2017 20:18
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Dewa Gde Rai
Dewa Gde Rai

BALI TRIBUNE - Berkaca dari pelaksanaan Porprov Bali XIII/2017 di mana urusan perolehan medali menjadi hal paling krusial, KONI Denpasar meminta tuan rumah Porprov Bali XIV/2019 Kabupaten Tabanan hendaknya lebih banyak lagi melibatkan relawan.

Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai, Selasa (26/9) mengatakan, update perolehan medali mesti terlaksana dengan akurat dan cepat. Sehingga untuk mencapai kecermatan tinggi, lanjut Dewa Rai, maka petugas IT mesti didukung oleh relawan yang mencukupi di lapangan.

“Jangan sampai pertandingan perebutan medali sudah selesai sejak pagi, hingga malam laporannya belum masuk ke petugas yang meng-update medali, ini kan tidak baik karena terjadi kesimpangsiuran,” ujar Dewa Rai.

Untuk itu, di Porprov Bali XIV/2019 Tabanan, panitia diminta bekerja lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. "Saya harap di masing-masing cabor yang dipertandingkan nanti, minimal ada 2 orang bertugas soal update medali. Petugas itu nantinya meneruskan datanya ke media center. Dengan demikian, data yang muncul sesuai dengan fakta perkembangan di masing-masing cabor," ucap pria berkumis tebal ini.

Bagi Dewa Rai, ada hal yang sangat penting dilakukan soal keterbukaan informasi. Bahkan dalam event PON, SEA Games, Asian Games dan Olimpiade, update perolehan medali menjadi suatu hal yang sifatnya mendesak untuk segera diketahui masing-masing kontingen.

Apalagi, lanjut dia, porprov ini event daerah, jadi setiap kontingen di masing-masing daerah membutuhkan informasi berapa perolehan medalinya hitungan per harinya. Karena perolehan medali itu menunjukkan posisi peringkat kontingen sedang berada dimana dan begitu seterusnya.

Kata Dewa Rai, petugas yang ada di media center itu wajib memahami data statistik, memiliki basic IT, dan tahu tentang ilmu olahraga. Begitu juga bagi petugas relawan maupun volunter yang ditaruh di masing-masing cabor yang dipertandingkan. Ini petugas khusus dan sifatnya resmi. Karena akan melaporkan hasil pertandingan yang sudah ditandatangani panpel cabor. Jadi, jangan lagi ada istilah tertunda atau update medalinya menyusul.

Dengan catatan, pertandingan jangan sampai larut tengah malam. Tapi pertandingan di masing-masing cabor maksimal hingga pukul 20.00 Wita. "Petugasnya di masing-masing cabor minimal 2 orang. Agar bisa melakukan chek dan reechek. Jadi itu sangat lebih bagus menunjang kebenaran datanya," tegas Dewa Rai.

Dia menambahkan, pelaporan masing-masing cabor itu bisa juga melalui foto dan diteruskan ke WA. Sebab, teknologi jaman sekarang sudah masuk kategori mumpuni. Hal-hal semacam itu harus dimanfaatkan dengan baik. "Hasil pertandingan kan bisa dikirim lewat foto WA ke media center. Nanti, manualnya hari itu juga menyusul. Terpenting hasil pertandingan sudah sesuai fakta di lapangan dan bisa dipertanggung jawabkan," terang Dewa Rai.

Kata Dewa Rai, ini juga selalu dilakukan KONI Kota Denpasar yang menyiapkan data lewat media center. KONI menyiapkan form per masing-masing cabor, baik raihan medali emas, perak dan perunggu.

Dan, yang dicatat tidak hanya raihan satu daerah saja, namun semua daerah yang meraih medali di setiap cabor dan nomor yang sudah selesai bertanding. Dan, per hari itu sudah diketahui hasilnya dengan jelas.

"Itu kami lakukan saat event porprov di Gianyar. Makanya kami selalu temukan ada selisih update medali. Karena kami memiliki bukti nyata lewat petugas di lapangan. Sementara panitia porprov sering menunda memasukkan data di cabor-cabor tertentu, karena pertimbangan belum ada berita acaranya. Dan, hal ini saya harap tidak terjadi di Tabanan nantinya," jelas Dewa Rai.