Tukad Buluh Penatih Juara Lomba Sungai Bersih | Bali Tribune
Diposting : 20 October 2018 10:54
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Juara lomba kali bersih terima piala di bantaran Tukad Buluh, Penatih.
BALI TRIBUNE - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar melalui Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Program Kali Bersih (Prokasih) telah melaksanakan lomba sungai bersih yang diikuti oleh 20 desa/kelurahan yang memiliki aliran sungai.
 
Setelah tim melakukan penilaian, poin tertinggi diraih oleh Kelurahan Penatih (Tukad Buluh) dengan skor 25,47, disusul Desa Padangsambian Kaja (Tukad Mati bagian tengah) 24,63, poin ketiga diraih Kel. Kesiman (Tukad Pendem) dengan skor 24,10, berikutnya Kel. Sumerta (Tukad Lobong) 23,59, berikutnya Kel. Ubung ((Tukad Mati tengah) 23,45 dan posisi keenam diraih Desa Dauh Puri Kaja (Tukad Tagtag) dengan skor 22,42.
 
Acara penobatan juara lomba sungai bersih pun dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar pada Jumat (19/10) di bantaran Tukad Buluh, Penatih. Ketua Panitia Penobatan Juara Ni Made Reti mengatakan, kegiatan lomba ini untuk meminimalisasi ancaman terhadap pencemaran air sungai. Karena laju pertumbuhan penduduk yang tinggi terjadi degradasi kualitas air sungai. 
 
Lomba ini merupakan salah satu strategi dalam pengelolaan sungai. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga air sungai menjadi sangat penting, sehingga tidak hanya membebani pemerintah saja.  Partisipasi masyarakat ini diharapkan dapat saling menguntungkan antar komponen yang ada, yakni pemerintah dan masyarakat itu sendiri. 
 
“Untuk mewujudkan upaya pengendalian pencemaran air sungai, Pemkot Denpasar telah memiliki program kali bersih (prokasih). Melalui program tersebut digelar lomba sungai bersih,” ujar Reti.
 
Selain menggelar lomba sungai bersih, pihaknya juga sudah mengadakan sekolah sungai yang diikuti oleh 20 sekolah di Denpasar. Pada tingkat SMP sebanyak 7 sekolah dan SD  sebanyak 13 sekolah. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, yakni pada 13 sampai 15 Agustus lalu.
 
Sementara  Kepala DLHK Kota Denpasar I Ketut Wisada mengatakan Denpasar yang tumbuh dengan pesat menjadi kota metropolitan juga muncul dampak ikutannya. Salah satunya, yakni terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran udara, tanah dan air.
 
“Lomba sungai bersih ini merupakan salah satu upaya menuju ke arah sana,” kata Wisada.