Undang Gubernur Buka Penglipuran Village Festival | Bali Tribune
Diposting : 3 December 2018 22:47
Agung Samudra - Bali Tribune
I Nengah Moneng
BALI TRIBUNE - Desa wisata Penglipuran tengah bersiap untuk ajang tahunan Penglipuran Village Festival. Festival yang keenam ini diagendakan dimulai pada 17 Desember mendatang. Penglipuran Village Festival yang mengambil tema Kertaning Jagad ini akan dimeriahkan berbagai kegiatan, yang mampu menarik wisatawan lokal maupun manca negara.
 
Pengelola obyek wisata Penglipuran, I Nengah Moneng mengatakan beberbagai acara akan meramaikan Penglipuran Village Festival, dimana untuk pembukaanya, akan ada parade barong ngelawang, parade busana tempo dulu. Pada acara ini wisatwan akan melihat busana tempo dulu dari berbagai desa, pastinya masing-masing desa memiliki cirri khas. Pihaknya pun berencana mengundang Gubernur Bali I Wayan Koster untuk membuka festifal ini. “Kegiatan ini akan mengundangn atau melibatkan desa tetangga, seperti Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli,  Sulahan, Kecamatan Susut, Bayung Gede, Sekardadi, Kecamatan Kintamani,” ungkapnya, Minggu (2/12).
 
Kata Nengah Moneng, akan ada lomba-lomba yang melibatkan siswa taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, seperti lomba busana ada Bali, tari, hingga karaoke. Sebutnya, yang menjadi andalan parade busana tempo dulu, parade barong ngelawan, hingga lomba ngelawar dan membuat sate lilit. “Untuk lomba ngelawar akan digelar pada hari terakhir, pada lomba tersebut akan diadakan pula acara megibung. Makanan yang diolah untuk lomba, nantinya dinikmati bersama,” ujarnya.
 
Di sisi lain pelaksanaan kali ini pihaknya menyiapkan anggaran Rp 400 Juta, dan pihaknya menggandeng beberapa sponsor. “Kalau dulu memang ada dana dari kementerian maupun pemerintah kabupaten, untuk tahun ini dana dari kami sendiri. Beberapa sponsor juga sudah siap mendukung kegiatan kami,” imbuhnya.
 
Disampaikan pula, digelarnya festival seperti ini cukup efektif untuk menjaring wisatawan. Ada peningkatan kunjungan, terlebih pelaksaan festival bersamaan dengan libur Natal. “Festival berakhir pada 30 Desember, kemudian karena tahun ini pelaksanaan bersamaan pula dengan Hari Raya Galungan, beberapa kegiatan dibatasi, namun tidak akan berpengaruh secara signifikan,” jelasnya sembari mentakan kunjungan ke obyek wisata Penglipuran rata-rata 400 orang perhari.