Upaya Tingkatkan Ketahanan Pangan, Talitha Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos | Bali Tribune
Diposting : 20 May 2019 23:16
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ PELATIHAN - Foto bersama para peserta pelatihan di Oemah Ong, Desa Mancingan, Gianyar, Sabtu (18/5).
balitribune.co.id | Gianyar - Untuk kesekian kalinya, Talitha Group menggelar pelatihan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian yang berkualitas, termasuk pemahaman untuk pembuatan pupuk kompos. Kegiatan yang digelar di Oemah Ong, Desa Mancingan, Gianyar, Sabtu (18/5), diikuti oleh puluhan peserta dari perwakilan Babinsa Kodim se-Bali, Gerakan Tani Syarikat Islam  (Gertasi) Wilayah Bali, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Bali, dan masyarakat setempat.
 
“Kegiatan kali ini untuk menyambung pelatihan sebelumnya, di antaranya pelatihan pembuatan baglog jamur, kemudian pemanfaatan limbah sampah agar mempunyai nilai ekonomis, termasuk penggunaan Super Inokulan dan Bio-Trent. Selanjutnya, semoga hasil pelatihan ini dapat disosialisasikan kepada para petani lainnya di Bali untuk meningkatkan hasil pertaniaannya,” harap Dr H Nurianto RS, SH., MH., MM., MBL., selaku CEO Talitha Group ketika membuka pelatihan tersebut.
 
Kegiatan yang berlangsung selama sekitar 5 jam dipandu Ir Hj Farida Hanum, MSi., dengan menghadirkan dua narasumber Suprio Guntoro (pakar pertanian di Bali) dan Teddy Gunawan (Asisten Manajer PT Biosindo Mitra Jaya). Usai pelatihan pembuatan pupuk kompos, dilanjutkan peninjauan baglog jamur Kumbung Bendesa, diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembagian sertifikat pelatihan.
 
Selaku pembicara pertama, Teddy Gunawan menjelaskan, Bio-Trent Decomp efektif sebagai dekomposer, karena mengandung mikro organisme pengurai atau perombak nitrogen dan kalium dari jaringan tanaman atau hewan yang telah mati. Sehingga proses mineralisasi dapat berjalan lebih cepat dan penyediaan hara bagi tanaman lebih baik.
 
Menurutnya, mikro orgnisme perombak bahan organik memegang peranan penting karena sisa organik yang telah mati diurai menjadi unsur-unsur yang dikembalikan kedalam tanah berupa unsur mineral N, P, K, Ca, Mg atau dalam bentuk gas yang dilepas ke atmosfer berupa CH4 atau CO2. Sehingga terjadi siklus hara yang berjalan secara alamiah dan proses kehidupan di muka bumi dapat berlangsung secara berkelanjutan.
 
“Bio-Trent Decomp diaplikasikan pada bahan organik seperti jerami, pelapah sawit, tandan kosong, daun, sampah organik, dan lain-lain untuk mempercepat proses pengomposan yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesuburan tanah,” jelas Teddy Gunawan.      
 
Selanjutnya, sebelum mengajarkan cara pembuatan pupuk kompos, Suprio Guntoro memaparkan bahwa Super Inokulan (SI) merupakan inokulan yang didalamnya mengandung bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium) dan bakteri pengurai atau dekomposer (Ruminococcus) yang memiliki kemampuan cukup baik untuk menghasilkan kompos (pupuk organik) yang berkualitas, dalam proses fermentasi yang relatif cepat. Disamping sebagai fermentor untuk pupuk, inokulan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengolah bahan (limbah) untuk pakan.uni