Usung Tema ‘Bhupalaka Raksa Raksitah’ | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 July 2016 15:37
I Made Darna - Bali Tribune
festival
Penandatanganan MoU antara pengusaha dan kelompok tani disaksikan Sekda Kompyang R Swandika saat rapat Festival Budaya Pertanian di Puspem Badung, Rabu (13/7).

Mangupura, Bali Tribune

Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016 akan dibuka secara resmi pada 29 Juli mendatang di area Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, KecamatanPetang-Badung. FBP tahun ini mengusung tema: ‘Bhupalaka Raksa Raksitah’ atau memimpin dan mengayomi.

Hal tersebut terungkap saat rapat pemantapan dan evaluasi Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016, Rabu (13/7) di Puspem Badung. Rapat dihadiri Bupati Badung diwakili Sekda Badung Kampyang R. Swandika, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan SKPD Badung, Wakil TP PKK Badung Ny. Kristiani Suiasa, Ketua PHRI Badung para pengusaha dan kelompok tani. Pada rapat tersebut juga dilakukan penandatangan kerjasama (MoU) antara 9 pengusaha dengan 9 Kelompok Tani di Badung.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung IGAK Sudaratmaja, FBP Badung tahun ini digelar mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 mendatang di areal Jembatan Tukad Bangkung.

Bentuk kegiatan seperti acara pembukaan dan pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian (29 stand) dan Inovasi Pelayanan Publik (4 SKPD), pentas seni, stand kuliner dan pasar rakyat, gathering/ keakraban masyarakat dengan wisatawan, lomba-lomba, penutup dan evaluasi.

Pada pembukaan FBP, selain pawai budaya pertanian, juga akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama mengenai distribusi dan pemasaran pangan antara Bupati Badung dengan tiga Bupati di Bali yakni Bupati Tabanan, Bangli dan Buleleng.

Kerjasama ini dilakukan untuk lebih memantapkan sinergi kerjasama antar kabupaten sesuai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), penyediaan informasi tentang ketersediaan dan pemasaran pangan, memperkuat sistem Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memperkuat ‘Smart City’ yang akan dibangun serta memantapkan aksestabilitas pangan masyarakat. “Tujuan dari FBP tahun ini adalah investasi, edukasi dan daya saing,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan Pemkab Badung sebagaimana telah dituangkan dalam RPJMD Semesta Berencana Badung memiliki program kerja dan komitmen bahwa sektor pertanian harus terus ditumbuhkembangkan sebagai salah satu pilar untuk mendorong PDRB dan sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di Badung, selain sebagai pilar pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pangan.

“Ini adalah salah satu komitmen pemerintah daerah yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan penting, program-program prioritas, kebutuhan petani dari bibit, infrastruktur, sarana prasarana dari hulu hingga hilir, tentu merupakan bagian dari kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi, menjaga, mendampingi dan membina,” jelasnya.

Kompyang Swandika pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada 9 pengusaha yang sudah melakukan kerjasama dengan petani di Badung. Ini artinya pengusaha sudah ikut berperan dalam membangun Kabupaten Badung. Untuk itu, tahun depan kiranya pengusaha yang ikut kerjasama ini jumlahnya semakin meningkat sehingga memberikan daya ungkit dan multi player efek pada pertumbuhan masyarakat dari Badung Utara, Tengah dan Selatan.

Kompyang Swandika menambahkan guna mendukung program nawacita pemerintah pusat salah satunya kedaulatan pangan, diharapkan Dinas Pertanian agar lebih menganekaragamkan, mengeksplorasi sumber daya yang dimiliki, sebab sesungguhnya Badung memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam luar biasa yang dapat ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan masyarakat Badung khususnya.

Terkait dengan festival budaya, kata Swandika bahwa jenis-jenis dan keragaman festival di Badung sudah dibuatkan sonasi. Badung Utara nafasnya adalah pertanian, namun tetap dijiwai oleh budaya daerah, Badung Tengah adalah seni dan budaya dan di Badung Selatan adalah Bahari.

Khusus untuk FBP ini, meskipun pelaksanaan FBP ke 1-4 sudah baik, namun diharapkan tidak hanya kolosal, tetapi harus berkualitas dan berkelas internasional, karena akan dihadiri pula undangan tamu dari luar negeri. Diharapkan pula FBP ini tidak hanya memamerkan produk pertanian semata, tapi dapat berfungsi sebagai forum bisnis dan edukasi.