Wabup Sanjaya berikan pemahaman hakekat yadnya yang benar saat hadir Wabup Sanjaya ; Yadnya Sadwika Berlandaskan Lascarya,Gotong-Royong dan Dipuput Sulinggih | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 22 November 2018 19:57
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Wabup Sanjaya beri pemahaman hakekat yadnya yang sesungguhnya kepada warga serangkaian kehadirannya pada pelaksanaan ngaben bersama (massal,red) yang dilaksanakan warga Payangan Medi, Payangan, Marga Tabanan , Rabu (21/11) kemarin.
BALI TRIBUNE - Prosesi ritual Pitra Yadnya berupa ngaben secara bersama (massal,red) merupakan yadnya yang dilandasi oleh semangat gotong-royong, kekompakkan dan ketulusan hati masyarakat. Tanpa kekompakkan, ketulusan hati dan gotong-royong, akan sulit mewujudkan Karya yang Satwika.
 
Demikian disampaikan Wakil Bupati Tabanan DR. I Komang Gede Sanjaya saat memberikan sambutan di hadapan para warga Payangan Medi, Payangan, Marga serangkaian prosesi ngaben bersama di desa itu, Rabu (21/11) kemarin.
 
 “Semoga apa yang telah dibangun oleh krama disini yang berdasarkan tulus ikhlas atau lascarya dan gotong-royong, dipuput oleh Sulinggih dan disaksikan oleh Murdaning Jagat (Kepala Daerah), itulah yang namanya Yadnya yang Satwika (Yadnya Tertinggi,” tegas Wabup.
 
Dikatakan pejabat yang akrab disapa Pak Komang Sanjaya, sekarang ini masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya melaksanakan Yadnya melalui masal atau kebersamaan, apalagi Ngaben Masal saat ini sudah disematkan dalam perarem atau awig-awig Banjar di Tabanan.
 
“Bayangkan kalau Ngaben kita lakukan sendiri akan menghabiskan kurang lebih puluhan bahkan ratusan juta. Sekarang dilakukan bersama sudah tentu sangat meringankan beban masyarakat, artinya dengan uang Rp. 4 juta kita sudah bisa melaksanakan Yadnya ini," katanya. 
 
“Maka dari itu Saya merasa sangat bersyukur dan bangga melihat masyarakat bersatu dan kompak mendukung program Pemerintah. Kedepan bagaimana caranya kita harus tetap kompak dan bersatu guna mewujudkan pembangunan di masyarakat," sambungnya.
 
Sebelumnya Panitia Acara I Wayan Sugiarta menjelaskan, pelaksanaan ngaben bersama di desa itu diikuti oleh 68 sawa (arwah,red) yang terdiri dari 60 sawa dewasa dan 8 sawa non-dewasa atau ngelungah. 
 
Adapun puncak acara sebut Sugiarta dilangsungkan di setra setempat pada 23 november 2018 mendatang.
 
Dijelaskannya juga, untuk masing-masing sawa dewasa dikenai biaya Rp. 4 juta dan sementara untuk ngelungah dikenai biaya Rp 300 ribu tiap peserta.  
 
Disebutkannya, keseluruhan prosesi ritual itu menelan biaya sekitar Rp 300 juta yang sebagian besar dana bersumberkan iuran krama.
 
Rangkaian prosesi ngaben bersama di desa itu disertai dengan menggelar ritual metatah bersama yang diikuti oleh 9 peserta.
Pada kehadiranya dirangkaian ritual itu, Wabup Sanjaya didampingi sejumlah pejabat diantaranya, anggota DPR RI, I Made Urip, salah seorang anggota DPRD Tabanan, I Wayan Sudiana, Camat Marga dan Perbekel Desa Payangan.
 
Di akhir kunjungannya, Wabup Sanjaya berkesempatan menghaturkan doa agar para arwah yang diupakarai memperoleh tempat yang layak.