Wabup Suiasa Buka Pelatihan Mahasiswa Peduli AIDS | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 12 April 2018 17:44
I Made Darna - Bali Tribune
AIDS
Wabup Suiasa, Rabu (11/4), membuka secara resmi pelatihan mahasiswa peduli AIDS se-Kabupaten Badung di Kampus STIKES Bina Usada Bali, Br. Padang Luwih Dalung

BALI TRIBUNE - Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Badung yang juga Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Rabu (11/4) membuka secara resmi pelatihan mahasiswa peduli AIDS se-Kabupaten Badung di Kampus STIKES Bina Usada Bali, Br. Padang Luwih Dalung. Pelatihan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan KPA Kabupaten Badung bahkan di Provinsi Bali.

Suiasa menyambut baik pelatihan mahasiswa Peduli AIDS ini, sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan HIV-AIDS dan penyalahgunaan narkoba dilingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta di Kabupaten Badung. Mahasiswa peduli AIDS adalah sebuah bentuk kegiatan pemberdayaan remaja kampus agar terhindar dari penularan HIV-AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkotika.

Sasaran program mahasiswa peduli AIDS adalah perguruan tinggi yang berstatus negeri atau swasta di Kabupaten Badung. “Keberadaan mahasiswa perduli AIDS harus terus ditingkatkan eksistensinya. Selain itu juga harus didukung oleh semua pihak, agar program mahasiswa perduli AIDS di perguruan tinggi dapat terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas,” kata Suiasa.

Lebih lanjut dijelaskan beberapa tahun terakhir penemuan kasus HIV dan AIDS di Badung meningkat tajam. Jumlah kasus hingga Desember 2017 sebanyak 2.902 kasus, terdiri dari HIV 1.738 kasus, AIDS 1.164 kasus. Sedangkan kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun sebanyak 2.440 orang berarti 90,5% dari total kasus

 Ini berarti jika sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun. Jalur penularannya terbesar pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. “Kaum muda yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS baru 21,3%. Hasil ini perlu mendapat perhatian khusus, bagaimana kaum muda dapat mencegah penularan HIV-AIDS,” terangnya.

Sementara itu Ketua Panitia, Gede Teda, melaporkan maksud diadakan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang HIV-AIDS, karkoba dan kesehatan reproduksi di perguruan tinggi negeri dan swasta di Kabupaten Badung. Tujuannya untuk meningkatkan upaya kesehatan dilingkungan perguruan tinggi, meningkatkan pengetahuan HIV AIDS, narkoba dan kesehatan reproduksi pada mahasiswa di Kabupaten Badung.

Selain itu terlatihnya mahasiswa peduli AIDS, terbentuknya Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS (KMPA), menjadikan mahasiswa memiliki keterampilan ketahanan hidup dalam menghadapi masalah pergaulan remaja dan menjadikan aktivitas remaja yang potensial sebagai model yang paling baik untuk remaja seusianya. Pelatihan diikuti 45 peserta dari perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta di Badung dan berlangsung selama tiga hari.