Wagub Sudikerta Ajak Krama Hindu Tingkatkan Tata Krama Agama | Bali Tribune
Diposting : 21 April 2016 14:51
habit/adv - Bali Tribune
Wagub Ketut Sudikerta serahkan punia kepada prawantaka karya saat hadir dalam pelaksanaan ritual Tawur Panca Wali Krama di Pura Kahyangan Jagat Pura Samuantiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar,Rabu (20/4) kemarin.
Gianyar, Bali Tribune
Yadnya yang dilaksanakan dengan ikhlas dalam kehidupan, harus sesuai dengan ajaran sastra suci Hindu (Weda).  Dalam melaksanakan yadnya, umat harus melihat kemampuan yang dimiliki agar jangan sampai memaksakan kehendak.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali , Ketut Sudikerta, saat menghadiri karya Tawur Panca Wali Krama di Pura Kahyangan Jagat Pura Samuantiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar,Rabu (20/4) kemarin.

Dihadapan krama yang hadir, Wagub Sudikerta mengajak umat untuk terus meningkatkan sradha dan bhakti  serta ajaran agama Hindu untuk dijadikan penuntun hidup.

Tak hanya itu, Sudikerta juga mengajak umat untuk meningkatkan tata krama Agama Hindu seperti yang sudah berjalan sejak dahulu sehingga menjadikan kehidupan spiritual di Bali tetap ajeg.

"Dalam melaksanakan yadnya, harus dilakukan dengan tulus ikhlas dan dapat dilaksanakan dengan kesederhanaan. Karena pada hakekatnya yadnya yang kita jalankan tidak pernah berhenti dan terus berkesinambungan," ucapnya.

Disamping itu, orang nomor dua di Bali ini juga menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan yadnya dengan Satya. “Yang berarti, bagaimana pun bentuk dari pelaksana yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap kesetiaan. Sehingga tujuan dari yadnya bisa tercapai,”terang Sudikerta.

Pada kesempatan itu pula, Wagub Sudikerta menyerahkan punia sebesar 30 juta serta pis bolong sebanyak 200 keping. Usai menghadiri karya Taur Panca Wali Krama, Kahyangan Jagat Pura Samuantiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Wagub Sudikerta juga menghadiri karya Tawur Balik Sumpah lan Pujawali di Pura Dalem, Desa Pakraman Tegal Saat, Desa Pejeng Kangin, Tampaksiring, Gianyar.

Karya Tawur Panca Wali Krama yang dilangsungkan tiap 20 tahun sekali ini dipuput oleh 14 Pandita. Hadir pula mantan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha serta beberapa pejabat dilingkungan Pemprov Bali.