Wagub Sudikerta Imbau “Rare Angon” Disiplin | Bali Tribune
Diposting : 22 August 2016 11:56
redaksi - Bali Tribune
lomba layang-layang
Wagub Sukerta saat pembukaan Lomba Layang-Layang Mel Tanjung Kite’s Festival VIII Tahun 2016, di Pantai Mertasari Denpasar.

Denpasar, Bali Tribune

Para penggemar permainan layang layang yang di Bali biasa disebut dengan ‘rare angon’ diminta memaknai setiap ajang perlombaan layang-layang dengan menunjukkan sikap disiplin, peduli terhadap lingkungan dan yang paling penting mampu mengendalikan diri dalam setiap tindakan sehingga muncul sifat tenggang rasa dan saling menghormati sesama pelayang maupun dengan orang lain.

“Bagi seorang pelayang persatuan dan kedisiplinan merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan menaikan layang-layang. Terlebih saat ini lahan untuk menaikan layangan semakin berkurang, sehingga membutuhkan strategi khusus dalam menaikan layangan tanpa mengabaikan kepentingan umum dan menjaga solidaritas dalam masyarakat,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Bali Ketut Sudikerta saat membuka Lomba Layang-Layang Mel Tanjung Kite’s Festival VIII Tahun 2016, di Pantai Mertasari Denpasar, Sabtu (20/8).

Selain itu, Sudikerta mengimbau penggemar layang-layang di Bali khususnya yang ada di banjar-banjar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam bentuk hasil karya yang diikut sertakan dalam lomba ini tanpa meninggalkan ketradisionalannya.

Ketua Panitia Lomba Mel Tanjung Kite’s Festival, I Wayan Mariana Wandira mengucapkan terimakasih atas dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terhadap penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan melestarikan layang-layang tradisional dan seni budaya Bali sehingga terwujud kreativitas serta inovasi baru.

Wayan Wandira menambahkan, pelaksanaan lomba kali ini mengambil tema: ‘Melayangan Simbol Keseimbangan dalam Dinamika Perbedaan’, dengan beberapa jenis layang-layang yang dilombakan dari jenis layang-layang tradisional seperti ‘bebean’, ‘pecukan’, ‘janggan’ dan ‘janggan buntut’ serta dari kreasi layang-layang kreasi baru yang diikuti peserta kategori anak-anak dan dewasa, berlangsung 20-21 Agustus 2016 sebanyak 1435 layangan.

Melihat antusiasme para rare angon dalam mengikuti kegiatan tersebut, Wandira berharap akan menumbuhkan kecintaan para generasi muda terhadap permainan tradional ditengah arus globalisasi dan teknologi modern saat ini.