Wakili Tabanan, Munduk Temu Raih Prestasi Nasional Pamsimas | Bali Tribune
Diposting : 27 December 2017 18:53
Release - Bali Tribune
Pamsimas
Bupati Eka Wiryastuti usai menerima Pamsimas Award 2017 di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI belum lama ini.

BALI TRIBUNE - Keberhasilan program Pamsimas atau Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat yang berkembang di Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, sejak 2014 lalu mengantarkan penghargaan bagi Kabupaten Tabanan.

Penghargaan bernama Pamsimas Award 2017 diserahkan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti oleh Ketua CPMU Pamsimas Ir Tanozisochi Lase, M.Sc di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI belum lama ini.

Penghargaan tersebut menegaskan bahwa program Pamsimas di Desa Munduk Temu telah berhasil memberikan akses air bersih bagi masyarakat seratus persen.

Usai menerima penghargaan tersebut, Bupati Eka menyatakan rasa bersyukurnya atas keberhasilan Munduk Temu sebagai salah satu desa yang sukses melaksanakan program Pamsimas hingga bisa menyediakan akses air bersih seratus persen.

“Kita tentu bersyukur. Dan, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak mulai dari OPD terkait dan masyarakat Tabanan, khususnya Desa Munduk Temu. Karena, perbekel dan tokoh masyarakatnya yang membumi dan proaktif sehingga program pamsimas ini bisa sukses. Begitu juga peran serta kaum perempuan, yakni ibu-ibu di desa setempat,” kata Bupati Eka.

Menurutnya, dalam proses pembangunan sistem tersebut, para ibu ternyata ikut bergotong royong dalam pengerjaan fisiknya. "Peran serta para ibu di desa ini tidak bisa dianggap enteng juga. Mereka ikut bergotong royong membantu pengerjaan fisik Pamsismas di desa mereka," ungkap Bupati Eka.

Karena itu, sambung dia, peran kaum perempuan dalam jalannya program pembangunan di daerah tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini juga yang membuat Bupati Eka menempatkan isu gender dan pemberdayaan perempuan sebagai salah satu program utamanya. Salah satu penjabarannya di bidang kesehatan dalam bentuk Pemeriksaan Kanker Serviks dengan  menyelenggarakan tes IVA maupun menyediakan Mobil Sehat.

"Pemikirannya sederhana saja. Selain saya kebetulan perempuan, saya berpikir para ibu juga harus sehat. Karena kalau ibu sehat, keluarga pastinya akan sehat juga. Coba bayangkan, kalau ibunya sakit, yang memperhatikan kesehatan suami dan anak-anak siapa. Yang menyiapkan sarapan dan makanan siapa. Itu contoh sederhana saja," ujarnya mengilustrasikan.

Sehingga, ujarnya melanjutkan, peran serta para ibu di Desa Munduk Temu menjadi bukti eksistensi kaum perempuan dalam jalannya pembangunan daerah.

"Mereka tidak hanya berkutat di urusan domestik saja. Tidak hanya masak, mencuci, atau bersih-bersih rumah saja. Di tataran masyarakat, mereka juga terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi dan kebersihan lingkungan. Mereka tidak cuek lagi dengan masalah sampah karena sudah mulai memilah dan memilih sampah," pungkasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Munduk Temu I Nyoman Wintara dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan rasa bersyukur dan terima kasihnya atas apresiasi pemerintah pusat atas program yang berlangsung di wilayahnya. Dia berharap, program ini akan terus berlanjut dan terjaga dengan baik.

“Sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat kami,” ucap Perbekel Wintara.

Sedangkan, Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengungkapkan, keberhasilan program ini akan memacu pihaknya untuk terus menjadikan Tabanan sebagai kabupaten terdepan. “Itu cita-cita kami. Bagi kami itu bukan beban. Itu motivasi kami untuk terus berbuat yang terbaik,” tukasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan atau Bapelitbang Kabupaten Tabanan, Pamsimas di Desa Munduk Temu telah berjalan sejak 2014 lalu.

Dengan bermodalkan anggaran sekitar Rp 245 juta, masyarakat setempat telah mampu mengakses 65 persen air bersih. Padahal, bila dibandingkan kondisi sebelumnya, masyarakat sangat kesulitan mengakses air bersih.

Kini setelah disupport dengan dana desa ditambah bantuan dana alokasi khusus (DAK) 2017 sekitar Rp 1,8 milyar serta sisa DAK 2017 sekitar Rp 163 juta,  sistem Pamsimas di wilayah itu telah mampu diakses seratus persen oleh masyarakat setempat.

Hal penting lainnya yang membuat Pamsimas Munduk Temu dianggap berhasil adalah faktor sanitasi yang diterapkan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan wilayah itu tersebut telah bebas dari BABS atau Buang Air Besar Sembarangan seiring masyarakatnya yang telah menerapkan jamban sehat serta kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.

Dengan kemudahan yang diberikan Pamsimas, kini masyarakat setempat jauh lebih mudah memperoleh air bersih tanpa harus menempuh jarak yang jauh. Atau, mengandalkan stok air hujan yang disimpan dalam cubang air seperti yang diterapkan sebelum 2014 lalu.