Warga Apad Sari Kembali Terisolir, Jalan Darurat Menuju Rumah Pohon Diterjang Banjir | Bali Tribune
Diposting : 18 January 2019 22:23
redaksi - Bali Tribune
GOTONG ROYONG – Warga Banjar Apad Sari tampak bergotong royong memperbaiki jalan darurat yang rusak diterjang banjir.
BALI TRIBUNE - Setelah sebelumnya hanyut diterjang banjir lahar hujan, jembatan penghubung menuju Objek Wisata Rumah Pohon, di Banjar Apad Sari, Desa Batudawa Kaja, Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, sampai saat ini belum dibangun kembali oleh Pemkab Karangasem, namun demikian warga setempat dibantu Dinas PU, TNI/Polri serta petugas BPBD Karangasem sempat membuka akses jalan darurat dengan menggunakan alat berat.
 
 Jalan darurat yang juga dilewati Sungai Apad itu memang cukup membantu warga yang terisolir untuk pergi ke sejumlah dusun dan pusat kedesaan termasuk dilewati oleh wisatawan lokal yang hendak ke Rumah Pohon. Namun hujan lebat yang terjadi selama dua hari berturut-turut, membuat jalan darurat tersebut jebol dan hanyut terbawa derasnya banjir lahar hujan yang menerjang pada Rabu (16/1) dan Kamis (17/1).
 
Hanyutnya jalan darurat itu kembali membuat ratusan warga yang berada di lereng Gunung Agung terisolir selama hampir 24 jam, sebelum akhirnya warga bersama BPBD berjuang keras untuk membangun kembali akses jalan darurat yang melintasi alur sungai tersebut.
 
kepada wartawan Kamis kemarin, Klian Adat Apad Sari, I Wayan Putra, mengatakan jika akses jalan darurat menuju Objek Wisata Rumah Pohon tak jauh dari lokasi kejadian, kembali terputus oleh banjir bandang yang menerjang dua hari lalu.
 
 “Sekarang ini warga kami bersama petugas BPBD Karangasem masih bergotong royong membangun jalan alternatif agar warga kami yang berada di atas tidak terisolir,” ungkapnya.
 
Hingga kemarin warga Apad Sari masih terisolir karena jalan darurat masih dalam proses perbaikan sehingga belum bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat, dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
 
 Terkait kondisi jalan yang terputus akibat hanyutnya jembatan oleh terjangan banjir itu, pihaknya berharap agar pemerintah segera membangun jembatan. Selain itu merupakan akses atau jalur evakuasi jika Gunung Agung erupsi, jika tidak segera diperbaiki dengan membangun jembatan permanen, maka permasalahan serupa akan kembali terjadi saat musim hujan dan ketika terjadi banjir besar.