Warga dan TNI Berbaur Iringi Kremasi I Made Kedol | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 December 2017 11:44
Redaksi - Bali Tribune
kremasi
Anggota TNI dan Krama adat mengiringi arakan prosesi kremasi I Made Kedol Subrata, Jumat kemarin.

BALI TRIBUNE - Warga adat dan TNI  berbaur saat mengiringi  kremasi almarhum I Made Kedol Subrata, di Desa Pakraman Gianyar, Jumat (8/12). Iring-iringan menuju kremasi jenasah seniman pencipta logo Pemkab Gianyar  ini berjalan lancar dalam tingkatan upacara sederhana.

Setelah melewati pukul 12.00 Wita, oleh warga adat dan kerabat dekat, jenasah almarhum yang disemayamkan di bale bedangin digotong menuju wadah bade. Puluhan anggota TNI yang berpakaian adat pun sudah bersiap untuk membantu proses pengarakan menuju kuburan yang berjalan sekitar 1,5 Km.

Meski almarhum semasa hidupnya dikenal dengan seniman besar, namun  prosesi yang digelar berlangsung sederhana dalam tingkatan madya utama.  Bersamaan dengan upacara yang sama digelar oleh empat warga lainnya, iringan bade almarhum hanya dibedakan oleh pengiringnya,  yakni  anggota TNI dan krama adat setempat.

“Semasa hidupnya bapak memang sangat dekat dengan anggota  TNI dan Polri. Mulai dari anggotanya yang  terbawah hingga  jenderal. Bahkan beberapa lukisan diberikan kepada beberapa jenderal yang kenal dekat,” ungkap putra almarhum.  Nyoman Yoga Trisemarawima.

Semasa hidupnya, terang Yoga,  Kedol memang sempat berpesan agar upacara pengabenan untuk dirinya dilaksanakan secara sederhana. Sebab, seniman ini memiliki prinsip bahwa kebesaran nama dan ketokohan seseorag tidak dipandang dari profesi maupun materi, namun akan selalu dikenang dari pengabdian serta karya yang diguratkan semasa hidupnya.

Memang, selama menggeluti dunia seni lukis, sejumlah karya Made Kedol Subrata dikoleksi sejumlah kolektor nasional dan internasional.  Sejumlah pejabat tinggi negara juga mengoleksi karya mulai dari Panglima TNI, menteri hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada tahun 1972, karya Kedol berupa lambang Pemkab Gianyar, ‘Dharma Raksata Raksita’ juga merupakan hasil karya almarhum yang hingga kini masih dipergunakan Pemkab Gianyar. Selain itu mendiang juga memenangi lomba pembuatan simbol TK Nasional yang sampai saat ini digunakan secara nasional. Termasuk lambang Persegi Gianyar dan Bali Devata FC.