Warga Rantau Siantar Rayakan Cap Gomeh dan Pelantikan Pengurus | Bali Tribune
Diposting : 21 February 2019 23:29
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/Pengurus Paguyuban Warga Rantau Siantar periode 2019-2022 usai pelantikan di Hotel Plagoo Holiday, Taman Mumbul, Nusa Dua, Selasa (19/2) malam.
Bali Tribune, Nusa Dua - Acara Pengurus Perkumpulan Perantau Pulau Siantar Periode 2109 - 2022 di Hotel Plagoo Holiday, Taman Mumbul, Nusa Dua,Selasa (19/2) malam, berjalan meriah. Ratusan anggota yang datang dari berbagai pelosok negeri tampak ceria berkumpul dan bernostalgia.
 
Acara yang dikemas secara kekeluargaan malam itu dibarengi penampilan barongsai  dan hiburan musik menambah cerianya suasana. Canda tawa, senda gurau nampak di wajah anggota paguyuban yang lama tak jumpa saudara di rantau. 
 
Apalagi acara pelantikan pengurus baru ini bertepatan dengan perayaan Cap Gomeh, tentu memberikan kesan tersendiri bagi warga rantau Siantar, dimana baru pertama kali melaksanakan pelantikan pengurus di luar Jabodetabek, tapi di Bali yang begitu terkenal karena pesona wisatanya. 
 
Pengurus inti Paguyuban Rantau Siantar periode 2019-2022, Ketua Umum, Herman Wijaya Lie; Ketua Harian, Yanto Tjongkono; Sekertaris. Poliana Ika dan Heryanto Ardiya. Selain itu nantinya para pengurus juga akan dibantu koordinator bidang dalam melaksanakan tugasnya. 
 
Seperti yang disampaikan  ketua panitia pelaksana, Jonson Krisman kegiatan pelantikan yang dirangkai dengan "gathering" warga rantau Siantar ini tidak lain untuk menyatukan warga yang tersebar di seluruh pelosok negeri, mengikat mereka secara emosi terhadap tanah leluhur.
 
Kegiatan yang dihadiri seluruh warga Siantar perantauan, menurut Jonson yang pernah menjadi ketua paguyuban  warga Siantar tiga periode ini, dihadiri sekitar lima ratusan lebih warga Siantar.
 
"Memang tidak mudah awalnya mengumpulkan mereka apalagi mereka tersebar di seluruh pelosok negeri. Perlu kerja ekstra," kata tokoh masyarakat Siantar yang juga pengusaha kontruksi ini. 
 
Ia mengakui tidak semua warga Siantar di rantau tahu akan kegiatan ini, namun melalui kegiatan di Bali diharapkan informasinya akan tersebar dan lebih banyak lagi yang merespon kelak.
 
 "Melalui paguyuban ini kita bisa saling mengenal, saling memperhatikan. Mungkin kemarin mereka tahu tapi tidak kenal. Nah melalui kegiatan ini mereka kita satukan kembali," imbuhnya. 
 
Kegiatan yang dihadiri generasi muda Siantar ini juga tujuannya tidak lain menumbuhkan kecintaan mereka akan budaya Siantar. "Saya kuatir nantinya budaya Siantar akan tergerus jika generasi muda kita tidak tahu. Terutama bagaimana mereka bisa mengerti dan faham menggunakan bahasa Siantar, karena bahasa Siantar itu unik, lain dari bahasa Mandarin umumnya," tutup Jonson yang begitu terkesan acara yang dikemas berjalan sesuai harapan.