Waspadai ISIS, Keamanan Indonesia Lampu Kuning | Bali Tribune
Diposting : 15 August 2017 20:23
Khairil Anwar - Bali Tribune
TNI
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak saat kunjungan kerja ke Kodim 1609/Buleleng, Senin (14/8).

BALI TRIBUNE - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyebut keamanan negara sudah di level lampu kuning. Hal itu menyusul semakin nyatanya ancaman terhadap negara terutama potensi ancaman terorisme, radikalisme maupun keberadaan ISIS yang disinyalir telah memasuki Bali. Intelijen Kodam IX/Udayana mendeteksi sekitar 50 orang yang diduga bagian dari jaringan ISIS telah berada di Bali dan menyebar di sejumlah tempat, dan berpotensi menjadi pelaku teror.

 “Dari data yang saya kantongi ada sekitar 50 orang yang diduga bagian dari ISIS terdeteksi sudah berada di Bali. Jumlah itu kemungkinan bisa lebih besar lagi, karena itu kita harus meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah,” ujar Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Senim (14/8) saat kunker di Kodim 1609/Buleleng dalam rangka melihat kesiapan dan kedisiplinan anggota TNI dalam menjalankan tugas ke negaraannya.

 Menurutnya,dari data intelijen memang yang masuk sebanyak 50 orang namun berkaca dari kasus Filipina saat melakukan operasi darurat militer untuk menumpas gerakan tersebut, dalam waktu sepuluh hari berhasil menewaskan 250 orang. Kata Mayjen Komaruddin, jika mengacu kasus tersebut berarti keberadaan kelompok ini jauh lebih besar. ”Kalau dianalogikan sudah jauh lebih besar lima kali lipat,” imbuhnya.

Melihat kondisi itu, menurut Komaruddin, untuk membackup sistem pengamanan dan memastikan setiap wilayah benar-benar dalam kondisi aman dari bahaya dan ancaman terorisme maupun radikalisme, TNI  selalu bekerja sama dengan kepolisian maupun pemerintah daerah untuk melakukan pengamanan wilayah. ”Jadi TNI mendukung 100 persen program pemerintah daerah dan kepolisian di bidang pengamanan,” imbuhnya.

 Sedang di internal TNI, mantan Kasrem 163 Wirasatya ini mengatakan, anggotanya di lapangan sudah dibekali tugas pengamanan dengan melakukan patroli wilayah terutama menyasar sejumlah tempat yang berpotensi menjadi tempat bersembunyinya anggota ISIS.

”Dan operasi itu dilakukan tentu dengan cara bersama dengan menggunakan pola dan sistem tertentu dengan melibatkan seluruh prajurit ke daerah sasaran,” ungkapnya.

Kendati mengungkap keberadaan 50 anggota yang diduga jaringan ISIS, namun jendral bintang dua ini enggan menyebutkan lokasi para terduga tersebut bertempat tinggal. ”Indonesia ini saya katakan keamanannya berada di lampu kuning. Mereka (ISIS,red) berada di beberapa tempat dan karena itu semua pihak harus  meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya.